27 Apr 2012

OBAT SALURAN CERNA


OBAT MAAG
Obat maag sangat banyak macamnya tergantung penyebab dan gejala dari sakit maag/gastritis yang terjadi. Obat maag biasa terbagi sebagai berikut
1.    Obat maag jenis pengurang asam lambung/antasida
2.    Obat maag jenis penyembuh luka lambung/ antiulserasi
3.    Obat maag anti kembung/antiflatulen
4.    Obat maag anti kejang/antispasmodik
5.    Obat maag anti pembengkakan/antiinflamasi
6.    Obat maag pengatur pencernaan/regulator gastro intestinal
7.    Antibiotika
Yang semuanya bisa tunggal atau kombinasi tergantung penyakit maag.
Jenis Sakit Maag dan Obat Maag-nya
1.    Gastritis bakterialis biasanya merupakan akibat dari infeksi oleh Helicobacter pylori (bakteri yang tumbuh di dalam sel penghasil lendir di lapisan lambung).
Tidak ada bakteri lainnya yang dalam keadaan normal tumbuh di dalam lambung yang bersifat asam, tetapi jika lambung tidak menghasilkan asam, berbagai bakteri bisa tumbuh di lambung. Bakteri ini bisa menyebabkan gastritis menetap atau gastritis sementara.
Maka obat maag yang sering diberikan mengandung bismuth atau antibiotik (misalnya amoxicillin dan claritromycin) dan obat anti-tukak (omeprazole).
2.    Gastritis karena stres akut, merupakan jenis gastritis yang paling berat, yang disebabkan oleh penyakit berat atau trauma (cedera) yang terjadi secara tiba-tiba.
Cederanya sendiri mungkin tidak mengenai lambung, seperti yang terjadi pada luka bakar yang luas atau cedera yang menyebabkan perdarahan hebat. Setelah penyebabnya (penyakit berat, cedera atau perdarahan) berhasil diatasi tanpa obat maag.
Tetapi sekitar 2% penderita sakit maag/gastritis karena stres akut mengalami perdarahan yang sering berakibat fatal.
Karena itu dilakukan pencegahan dengan memberikan obat maag jenis antasida (untuk menetralkan asam lambung) dan obat maag jenis anti-ulkus yang kuat (untuk mengurangi atau menghentikan pembentukan asam lambung).
Perdarahan hebat karena sakit maag/gastritis akibat stres akut bisa diatasi dengan menutup sumber perdarahan pada tindakan endoskopi.
3.    Gastritis erosif kronis bisa merupakan akibat dari:
o    bahan iritan seperti obat-obatan, terutama aspirin dan obat anti peradangan non-steroid lainnya
o    penyakit Crohn
o    infeksi virus dan bakteri.
Gastritis ini terjadi secara perlahan pada orang-orang yang sehat, bisa disertai dengan perdarahan atau pembentukan ulkus (borok, luka terbuka).
Paling sering terjadi pada alkoholik. Sakit maag/Gastritis erosif kronis bisa diobati dengan obat maag jenis antasida.
Penderita sebaiknya menghindari obat tertentu (misalnya aspirin atau obat anti peradangan non-steroid lainnya) dan makanan yang menyebabkan iritasi lambung.
Misoprostol mungkin bisa mengurangi resiko terbentuknya ulkus karena obat anti peradangan non-steroid.
4.    Gastritis eosinofilik bisa terjadi sebagai akibat dari reaksi alergi terhadap infestasi cacing gelang.
Eosinofil (sel darah putih) terkumpul di dinding lambung. Untuk meringankan penyumbatan di saluran keluar lambung pada gastritis eosinofilik, bisa diberikan obat maag dengan jenis kortikosteroid atau dilakukan pembedahan.
5.    Gastritis sel plasma merupakan gastritis yang penyebabnya tidak diketahui.
Sel plasma (salah satu jenis sel darah putih) terkumpul di dalam dinding lambung dan organ lainnya. Obat maag untuk masalah ini dengan obat maag jenis anti ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung


Regulator GIT, Antiinflamasi & Antiflatulen (Obat Kembung)
Pada kelompok obat ini adalah obat-obat yang berfungsi sebagai:
•    Pengatur fungsi dan gerak dari gastrointestinal atau sering disebut regulator GIT
•    Obat kembung atau antiflatulen digunakan untuk meteorisme.
•    Anti radang atau pembengkakan pada saluran cerna atau disebut antiinflamasi
Obat golongan ini lebih lanjut kita sebut saja sebagai obat kembung.
Obat kembung yang beredar di Indonesia adalah :
1.    Cisapride.
Cisapride adalah obat yang meningkatkan pergerakan atau kontraksi dari lambung dan usus. Obat ini digunakan untuk mengobati gejala seperti kembung yang disebabkan kembalinya asam lambung ke esophagus.
2.    Dimethicone dan derivatnya
Dimethicone mempunyai nama lain dimethylpolysiloxane. Derivatnya adalah simethicone yang merupakan campuran polydiethylpolysiloxane. Merupakan obat antifoaming yang diperuntukan untuk mengurangi kembung, ketidaknyamanan dan sakit yang disebabkan kelebihan gas pada saluran cerna dan usus. Cara kerjanya dengan menurunkan tegangan permukaan dari gas sehingga buih di dalam pencernaan membentuk gelembung yang besar yang mudah dikeluarkan oleh tubuh.
Bentuk sediaan yang ada adalah tablet, kapsul dan cairan suspensi.
Obat ini tidak diserap oleh tubuh ke aliran darah, sehingga relatif aman, efek samping hanya berupa konstipasi, diare dan nyeri perut.
3.    Clebopride
Diindikasikan untuk mual & muntah yang disebabkan berbagai hal baik obat maupun penyakit.
4.    Metoclopramide
Metoclopramide merupakan benzamida tersubstitusi yang merangsang motilitas saluran pencernaan makanan tanpa mempengaruhi sekresi lambung, empedu atau pankreas.
Metoclopramide mempunyai aktivitas parasimpatomimetik dan mempunyai sifat antagonis reseptor dopamin dengan efek langsung pada kemoreseptor "trigger zone".
Metoclopramide kemungkinan juga mempunyai sifat antagonis reseptor serotonin.
5.    Domperidone
Domperidone merupakan antagonis dopamine yang mempunyai kerja antiemetik prokinetik, dengan efek seperti metoclopramide. Karena tidak menembus aliran darah reaksi ekstrapiramidial jarang sekali terjadi.
Pemberian peroral domperidone menambah lamanya kontraksi antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung dan tekanan pada esofagus sprinkter.
6.    Hyoscine
Merupakan alkaloid yang bersifat antikolinergik dengan fungsi untuk gangguan kontraksi saluran pencernaan, kandung empedu, saluran kemih dan saluran alat kelamin wanita.
Sediaannya biasanya dikombinasi dengan metampiron atau paracetamol.
7.    Mesalazine
Mesalazine termasuk golongan obat aminosalisilat. Oabt ini digunakan untuk mengurangi pembengkakan pada radang usus besar. Akibat radang usus besar terjadinya pembengkakan dan pendarahan apda usu besar yang menyebabkan gejala sakit pada abdominal dan diare bercampur darah, nanah dan lendir. Mesalazine bekerja dengan mengurangi pembengkakan pada usus, sehingga mengurangi gejala yang disebabkan penyakit.


ANTISPASMODIK
Antispasmodik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya
1.    Hyoscine
Obat ini beraksi pada sistem saraf otonom dan mencegah kejang otot. Obat ini biasa digunakan untuk pra pengobatan untuk mengosongkan secresi paru-paru. Obat ini juga digunakan untuk pengobatan tukak lambung.
2.    Clidinium
Kombinasi chlordiazepoxide dan clidinium bromide digunakan untuk mengobati lambung yang luka dan teriritasi. Obat ini membantu mengobati kram perut dan abdominal. Chlordiazepoxide dapat menyebabkan kecanduan. Meskipun demikian, sewaktu mengkonsumsi chlordiazepoxide dan clidinium bromide, jangan minum dengan dosis besar atau minum lebih lama dari yang dokter resepkan. Toleransi mungkinterjadi karena pemakaian jangka panjang atau berlebihan yang membuat pengobatan kurag efektif. Obat ini harus dikonsumsi secara teratur agar pengobatannya efektif. Jangan lewatkan dosis walaupun anda pikir anda tak membutuhkannya. Jangan konsumsi kombinasi obat ini lebih dari 4 bulan atau menghentikan pengobatan tanpa konsultasi ke doakter anda terlebih dahlu. Penghentian obat yang mendadak akan memeperparah kondisi penyakit anda dan menimbulkan gejala withdrawal symptoms (anxiousness, sleeplessness, and irritability).
3.    Mebeverine
Obat ini digolongkan sebagai obat antispasmodic. Mebeverine digunakan untuk mengobati kram dan kejang pada perut dan usus. Mebeverine khususnya digunakan dalam pengobatan irritable bowel syndrome (IBS) dan konsisi sejenis. Di Indonesia Mebeverine hanya tersedia dalam bentuk tablet.
4.    Papaverine
Papaverine digunakan untuk meningkatkan peredaran darah pada pasien dengan masalah sirkulasi darah. Papaverine bekerja dengan merelaksasi saluran darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah ke jantung dan seluruh tubuh. Papaverine adalah golongan alkaloid opium yang diindikasikan untuk kolik kandungan empedu dan ginjal dimana dibutuhkan relaksasi pada otot polos, emboli perifer dan mesenterik. Sediaannya selain tunggal juga ada yang dikombinasi dengan obat Metamizole
5.    Timepidium
Timepidium diindikasikan untuk sakit akibat spasme/kejang otot halus yang disebabkan oleh gastritis (radang lambung), ulkus peptikum, pankreatitis, penyakit kandung empedu dan saluran empedu, lithangiuria.
Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.
6.    Pramiverine
Pramiverine diindikasikan untuk spasme/kejang dan kolik yang terasa sangat sakit pada saluran pencernaan, saluran empedu, dan saluran kemih, dismenore (nyeri perut pada saat haid), nyeri setelah operasi.
Di Indonesia ada dalam bentuk sediaan oral tablet dan injeksi.
7.    Tiemonium
Tiemonium Methylsulfate adalah obat antispasmodic antikolinergik sintetis. Tiemonium mengurangi kejang otot pada usus, bilari, kandung kemih, dan uterus. Tiemonium diindikasikan untuk nyeri pada penyakit gastrointestinal dan biliary and seperty gastroenteritis, diare, disentri, biliary colic, enterocolitis, cholecystitis, colonopathies.
OBAT DIARE
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar.
Diare yang disebabkan oleh masalah kesehatan biasanya jumlahnya sangat banyak, bisa mencapai lebih dari 500 gram/hari.
Orang yang banyak makan serat sayuran, dalam keadaan normal bisa menghasilkan lebih dari 500 gram, tetapi konsistensinya normal dan tidak cair.
Dalam keadaan normal, tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa mencapai lebih dari 90%.
Pengobatan
Diare merupakan suatu gejala, pengobatannya tergantung pada penyebabnya.
Kebanyakan penderita diare hanya perlu menghilangkan penyebabnya, misalnya permen karet diet atau obat-obatan tertentu, untuk menghentikan diare.
Kadang-kadang diare menahun akan sembuh jika orang berhenti minum kopi atau minuman cola yang mengandung cafein.
Untuk membantu meringankan diare, diberikan obat seperti difenoksilat, codein, paregorik (opium tinctur) atau loperamide.
Kadang-kadang, bulking agents yang digunakan pada konstipasi menahun (psillium atau metilselulosa) bisa membantu meringankan diare.
Untuk membantu mengeraskan tinja bisa diberikan kaolin, pektin dan attapulgit aktif.
Bila diarenya berat sampai menyebabkan dehidrasi, maka penderita perlu dirawat di rumah sakit dan diberikan cairan pengganti dan garam melalui infus.
Selama tidak muntah dan tidak mual, bisa diberikan larutan yang mengandung air, gula dan garam.
Untuk pemilihan golongan obat diare ini yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
Uraian obat Diare
1.    Racecordil
Anti diare yang ideal harus bekerja cepat, tidak menyebabkan konstipasi, mempunyai indeks terapeutik yang tinggi, tidak mempunyai efek buruk terhadap sistem saraf pusat, dan yang tak kalah penting, tidak menyebabkan ketergantungan. Racecordil yang pertama kali dipasarkan di Perancis pada 1993 memenuhi semua syarat ideal tersebut. Berdasarkan uji klinis didapatkan bahwa anti diare ini memberikan hasil klinis yang baik dan dapat ditoleransi oleh tubuh. Produk ini juga merupakan anti diare pertama yang cara kerjanya mengembalikan keseimbangan sistem tubuh dalam mengatur penyebaran air dan elektrolit ke usus. Selain itu, Hidrasec pun mampu menghambat enkephalinase dengan baik. Dengan demikian, efek samping yang ditimbulkannya sangat minimal.
2.    Loperamide
Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara emeperlambat motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan loperamid dengan reseptor tersebut. Efek samping yang sering dijumpai ialah kolik abdomen, sedangkan toleransi terhadap efek konstipasi jarang sekali terjadi.
3.    Nifuroxazide
Nifuroxazide adalah senyawa nitrofuran memiliki efek bakterisidal terhadap Escherichia coli, Shigella dysenteriae, Streptococcus, Staphylococcus dan Pseudomonas aeruginosa. Nifuroxazide bekerja lokal pada saluran pencernaan.
o    Aktifitas antimikroba Nifuroxazide lebih besar dari obat anti infeksi intestinal biasa seperti kloroyodokuin.
o    Pada konsentrasi encer (1 : 25.000) Nifuroxazide masih memiliki daya bakterisidal.
Obat diare ini diindikasikan untuk dire akut, diare yang disebabkan oleh E. coli & Staphylococcus, kolopatis spesifik dan non spesifik, baik digunakan untuk anak-anak maupun dewasa.
4.    Dioctahedral smectite
Dioctahedral smectite (DS), suatu aluminosilikat nonsistemik berstruktur filitik, secara in vitro telah terbukti dapat melindungi barrier mukosa usus dan menyerap toksin, bakteri, serta rotavirus. Smectite mengubah sifat fisik mukus lambung dan melawan mukolisis yang diakibatkan oleh bakteri. Zat ini juga dapat memulihkan integritas mukosa usus seperti yang terlihat dari normalisasi rasio laktulose-manitol urin pada anak dengan diare akut.
OBAT SEMBELIT
Sembelit (Konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan buang air besar atau jarang buang air besar.
Konstipasi akut dimulai secara tiba-tiba dan tampak dengan jelas.
Konstipasi menahun (kronik), kapan mulainya tidak jelas dan menetap selama beberapa bulan atau tahun.
Jika konstipasi disebabkan oleh suatu penyakit, maka penyakitnya harus diobati.
Jika tidak ditemukan penyakit lain sebagai penyebabnya, pencegahan dan pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah gabungan dari olah raga, makanan kaya serat dan penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk sementara waktu.
Sayur-sayuran, buah-buahan dan gandum merupakan sumber serat yang baik.
Supaya bisa bekerja dengan baik, serat harus dikonsumsi bersamaan dengan sejumlah besar cairan.
OBAT-OBAT PENCAHAR
Banyak orang menggunakan obat pencahar (laksatif) untuk menghilangkan konstipasi.
Beberapa obat aman digunakan dalam jangka waktu lama, obat lainnya hanya boleh digunakan sesekali.
Beberapa obat digunakan untuk mencegah konstipasi, obat lainnya digunakan untuk mengobati konstipasi.
Golongan obat-obat pencahar yang biasa digunakan adalah:
1.    Bulking Agents
2.    Pelunak Tinja
3.    Minyak Mineral
4.    Bahan-bahan Osmotik
5.    Pencahar Perangsang.
1.    Bulking Agents.
Bulking agents (gandum, psilium, kalsium polikarbofil dan metilselulosa) bisa menambahkan serat pada tinja.
Penambahan serat ini akan merangsang kontraksi alami usus dan tinja yang berserat lebih lunak dan lebih mudah dikeluarkan.
Bulking agents bekerja perlahan dan merupakan obat yang paling aman untuk merangsang buang air besar yang teratur.
Pada mulanya diberikan dalam jumlah kecil.
Dosisnya ditingkatkan secara bertahap, sampai dicapai keteraturan dalam buang air besar.
Orang yang menggunakan bahan-bahan ini harus selalu minum banyak cairan.
2.    Pelunak Tinja.
Dokusat akan meningkatkan jumlah air yang dapat diserap oleh tinja.
Sebenarnya bahan ini adalah detergen yang menurunkan tegangan permukaan dari tinja, sehingga memungkinkan air menembus tinja dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak.
Peningkatan jumlah serat akan merangsang kontraksi alami dari usus besar dan membantu melunakkan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan dari tubuh.
3.    Minyak Mineral.
Minyak mineral akan melunakkan tinja dan memudahkannya keluar dari tubuh.
Tetapi bahan ini akan menurunkan penyerapan dari vitamin yang larut dalam lemak. Dan jika seseorang yang dalam keadaan lemah menghirup minyak mineral secara tidak sengaja, bisa terjadi iritasi yang serius pada jaringan paru-paru.
Selain itu, minyak mineral juga bisa merembes dari rektum.
4.    Bahan Osmotik.
Bahan-bahan osmotik mendorong sejumlah besar air ke dalam usus besar, sehingga tinja menjadi lunak dan mudah dilepaskan.
Cairan yang berlebihan juga meregangkan dinding usus besar dan merangsang kontraksi.
Pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat dan magnesium) atau gula (laktulosa dan sorbitol).
Beberapa bahan osmotik mengandung natrium, menyebabkan retensi (penahanan) cairan pada penderita penyakit ginjal atau gagal jantung, terutama jika diberikan dalam jumlah besar.
Bahan osmotik yang mengandung magnesium dan fosfat sebagian diserap ke dalam aliran darah dan berbahaya untuk penderita gagal ginjal.
Pencahar ini pada umumnya bekerja dalam 3 jam dan lebih baik digunakan sebagai pengobatan daripada untuk pencegahan.
Bahan ini juga digunakan untuk mengosongkan usus sebelum pemeriksaan rontgen pada saluran pencernaan dan sebelum kolonoskopi.
5.    Pencahar Perangsang.
Pencahar perangsang secara langsung merangsang dinding usus besar untuk berkontraksi dan mengeluarkan isinya.
Obat ini mengandung substansi yang dapat mengiritasi seperti senna, kaskara, fenolftalein, bisakodil atau minyak kastor.
Obat ini bekerja setelah 6-8 jam dan menghasilkan tinja setengah padat, tapi sering menyebabkan kram perut.
Dalam bentuk supositoria (obat yang dimasukkan melalui lubang dubur), akan bekerja setelah 15-60 menit.
Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pada usus besar, juga seseorang bisa menjadi tergantung pada obat ini sehingga usus menjadi malas berkontraksi (Lazy Bowel Syndromes).
Pencahar ini sering digunakan untuk mengosongkan usus besar sebelum proses diagnostik dan untuk mencegah atau mengobati konstipasi yang disebabkan karena obat yang memperlambat kontraksi usus besar (misalnya narkotik).
OBAT DIGESTAN
Digestan adalah obat pencernaan yang membantu proses pencernaan berisi enzim-enzim atau campurannya yang berguna untuk memperbaiki fungsi pencernaan. Digestan bermanfaat pada defisiensi satu atau lebih zat yang berfungsi mencerna makanan di saluran cerna. Proses pencernaan makanan dipengaruhi oleh HCl (asam lambung), enzim pencernaan dan empedu.
Adapun secara garis besar sediaan digestan yang bermanfaat adalah sebagai berikut :
1.    Enzim pankreas
Enzim pankreas dalam sediaan dikenal sebagai pankreatin dan pankrelipase. Kedua zat tersebut mengandung amilase, tripsin (protease) dan lipase. Pankrelipase berasal dari pankreas hewan, aktivitas lipasenya relatif lebih tinggi daripada pankreatin.
Pankrelipase diindikasikan pada keadaan defesiensi sekret pankreas misalnya pada pankreatitis dan mukovisidosis. Ennzim ini dirusak asam lambung sehingga harus dibuat dalam bentuk tablet enteral.
Enzim pankreas sedikit sekali menyebabkan efek samping. Dosis tinggi dapat menyebabkan mual dan diare dan juga hiperurisemia.
2.    Pepsin
Pepsin adalah enzim proteolitik yang kurang penting dibanding dengan enzim pankreas. Pada defisiensi pepsin, tidak ditemukan gejala yang serius. Defisiensi pepsin total ditemukan pada pasien aklorhidria. Kegagalan lambung untuk mensekresi pepsin dan asam dengan rangsangan yang adekuat disebut akilia gastrika, sering terjadi pada pasien anemia pernisiosa dan karsinoma lambung.
3.    Empedu
Empedu mengandung asam empedu dan konjugatnya. Zat empedu yang penting untuk manusia ialah garam natrium asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Selain penting untuk penyerapan lemak, empedu juga penting untuk absorpsi zat larut lemak misalnya vitamin A, D, E dan K.
Dalam jumlah besar, garam empedu dapat menetralkan asam lambung yang masuk ke duodenum.
Pada keadaan normal hati mensekresi ± 24 g garam empedu atau 700 - 1000 ml cairan empedu/hari.
Kira-kira 85 % empedu diabsorpsi pada usus kecil bagian bawah (sirkulasi enterohepatik), sehingga hanya 80 mg garam empedu yang harus disintesis perharinya.
Asam-asam empedu meningkatkan sekresi empedu dan disebut zat koleretik, garam empedu kurang memperlihatkan aktivitas koleretik. Asam dehidrokolat suatu kolat semisintetik terutama aktif untuk merangsang empedu dengan BM (Berat molekul) rendah karena itu dinamakan zaat hidrokoleretik. Zat ini hanya merangsang pengeluaran empedu dan bukan prosuksi empedu.
Berbeda dengan asam kolat, asam kenodeoksikolat menurunkan kadar kolesterol dalam empedu. Obat ini berguna untuk mengatasi batu kolesterol kandung empedu pada pasien tertentu.
Asam kenodeoksikolat bekerja dengan menurunkan absorpsi kolesterol dari usus dan menurunkan sintesis kolesterol. Bila kadar asam kenodeoksikolat mencapai 70 % empedu total, maka larutan empedu yang tadinya jenuh kolesterol menjadi tidak jenuh.
Graam empedu menurunkan resistensi mukosa saluran cerna terhadap asam lambung. Kenyataan ini diduga mempunyai implikasi terhadap terjadinya gastritis, tkak peptik dan refluks esofagus.
KOLAGOGUM, KOLELITOLITIK DAN HEPATIK PROTEKTOR
Pada obat pencernaan golongan ini tidak langsung berkaitan dengan saluran cerna tetapi lebih kepada fungsi hati dan empedu yang bermasalah.
Obat yang menstimulasi aliran empedu ke duodenum disebut Kolagogum.
Hingga kini belum ada pengobatan efektif pilihan untuk penyakit hepatitis yang kronis karena virus. Banyak penderita menjadi sirosis salah satu komplikasi yang terkenal atau menjadi kanker hati stadium awal. Pilihan pengobatan sampai sekarang masih dengan interferon alfa. Hanya sedikit penderita yang dapat merespon dengan baik pengobatan ini. Pada infeksi hepatitis B 19 - 41 % penderita mencapai keberhasilan pengobatan dan infeksi hepatitis C 15 - 25%.
Sehingga dibutuhkan obat / vitamin atau suplemen untuk memperbaiki kondisi tersebut .
Ada beberapa zat aktif yang diindikasikan untuk masalah ini , seperti di bawah ini :
1.    Ursodeoksikolat
Penelitian terkini menunjukkan bahwa garam empedu hidrofilik ursodeoksikolat dapat meningkatkan hasil pengobatan dengan interferon alfa. Aksi kerja dari ursodeoksikolat adalah dengan memberi efek cytoprotektif langsung, dan efek pada siklus enterohepatik pada efek korelatif potensial asam empedu dan efek imunomodulate. Asaam Ursodeoksikolat biasanya diberikan dalam terapi tunggal dalam dosis 8 -10 mg per kg berat badan. Selain itu dapat digunakan untuk meningkatkan efek interferon - alpha pada terapi kombinasi.
2.    AARC
AARC atau asam amino rantai cabang, merupakan asam amino esensial yang terdiri dari asam amino Valin, Leusin, & Isoleusin. Pada penderita penyakit hati kronis atau sirosis hati kadar AARC ini akan menurun.
Dalam sediaannya biasanya dikombinasi dengan asam amino lainnya atau vitamin dan mineral.
3.    Chenodeoxycholic
Chenodeoxycholic acid adalah asam empedu. Chenodeoxycholic acid adalah satu dari empat asam organik utama yang diproduksi oleh hati. Chenodeoxycholic acid disintesa hati dari kolesterol. Chenodeoxycholic acid dan asam kolat adalah asam empedu yang paling penting pada manusia.
Chenodeoxycholic acid diindikasikan untuk batu empedu kolesterol, khususnya pada pasien yang beresiko tinggi untuk pembedahan, tidak dapat ditolong dengan pembedahan sama sekali atau yang menolak kolesistektomi (membuang kandung empedu yang sakit atau yang berisi batu dengan pembedahan).
4.    Zat aktif lainnya
Banyak zat yang berasal dari alam seperti silymarin, lecitin, ekstrak rimpang-rimpangan maupun tanaman lainnya yang dalam penelitian bermanfaat untuk kesehatan hati. Selain itu juga sediaan yang ada dikombinasi dengan multivitamin atau zat lainnya dengan komposisi yang telah diatur khusus untuk penderita penyakit hati.
Kalaupun sediaan kombinasi ini atau sering disebut multivitamin atau suplemen untuk hati masuk dalam kategori obat bebas tetap penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter dan petunjuk pemakainnya dalam kemasan.
OBAT HEMOROID
Obat pencernaan golongan ini untuk permasalahan pada anus yaitu hemoroid/wasir atau luka.
Kandungan obat hemoroid / wasir di Indonesia bisa dijabarkan sebagai berikut :
1.    Polidocanol
Polidocanol untuk wasir / hemoroid dalam bentuk sediaan injeksi (ampul).
2.    Senyawa bismuth dan kombinasinya
Terdapat kombinasi dengan Hydrokortison, sediaan obat wasir ini biasa dalam bentuk suppositoria.
3.    Ekstrak tumbuh-tumbuhan
Banyak zat berkhasiat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan yang digunakan untuk mengurangi gejala penyakit. Seperti : Graptophyllum pictum, Sophora japonica , Rubia cordifolia , Coleus atropurpureus , Sanguisorba officinalis , Kaemferiae angustifoliae , Curcuma heyneanae
Ada yang dalam bentuk kapsul untuk oral maupun dalam bentuk suppositoria dan salep untuk pemakaian luar.
4.    Senyawa flucortolone dan kombinasinya
Sediaan yang tersedia untuk obat wasir dengan kandungan zat aktif ini adalah suppositoria dan krim untuk pemaakian lokal.
Selain obat di atas juga ada kombinasi lainnya senyawa alumunium, senyawa zink, hydrokortison dan lidokain dalam bentuk krim.
Pada obat ini Lidokain berfungsi untuk menghilangkan rasa tidakenak/sakit karena bersifat bius lokal.
Pengobatan Hemoroid / Wasir
Biasanya, wasir tidak membutuhkan pengobatan kecuali bila menyebabkan gejala.
Obat pelunak tinja atau psilium bisa mengurangi sembelit dan peregangan yang menyertainya.
Suntikan skleroterapi diberikan kepada penderita wasir yang mengalami perdarahan. Dengan suntikan ini, vena digantikan oleh jaringan parut.
Wasir dalam yang besar dan tidak bereaksi terhadap suntikan skleroterapi, diikat dengan pita karet. Cara ini, disebut ligasi pita karet, meyebabkan wasir menjadi layu dan putus tanpa rasa sakit.
Pengobatan ini dilakukan dengan selang waktu 2 minggu atau lebih. Mungkin diperlukan 3-6 kali pengobatan.
Wasir juga bisa dihancurkan dengan menggunakan laser (perusakan laser), sinar infra merah (fotokoagulasi infra merah) atau dengan arus listrik (elektrokoagulasi).
Pembedahan mungkin digunakan bila pengobatan lain gagal.
Bila wasir dengan bekuan darah menyebabkan nyeri, maka bisa diobati dengan cara:
•    duduk berendam dalam air hangat
•    mengoleskan salep obat bius lokal
•    pengompresan dengan kemiri.
Nyeri dan pembengkakan biasanya akan berkurang beberapa saat kemudian, dan bekuan menghilang setelah 4-6 minggu.
Pilihan lainnya adalah memotong vena dan mengeluarkan bekuan, yang dengan segera akan mengurangi nyeri.
Wasir/Hemoroid
Hemoroid (Wasir) adalah pembengkakan jaringan yang mengandung pembuluh balik (vena) dan terletak di dinding rektum dan anus.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan dimana limbah (tinja, kotoran) keluar dari dalam tubuh.
Rektum merupakan bagian dari saluran pencernaan diatas anus, dimana tinja disimpan sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui anus. Hemoroid bisa mengalami peradangan, menyebabkan terbentuknya bekuan darah (trombus), perdarahan atau akan membesar dan menonjol keluar.
Wasir yang tetap berada di anus disebut hemoroid interna (wasir dalam) dan wasir yang keluar dari anus disebut hemoroid eksternal (wasir luar).
Wasir bisa terjadi karena peregangan berulang selama buang air besar, dan sembelit (kesulitan buang air besar, konstipasi) bisa membuat peregangannya bertambah buruk. Penyakit hati menyebabkan kenaikan tekanan darah pada vena portal dan kadang-kadang menyebabkan terbentuknya wasir.
Wasir bisa mengeluarkan darah, terutama setelah buang air besar, sehingga tinja mengandung darah atau terdapat bercak darah di handuk/tisu kamar mandi.
Darahnya bisa membuat air di kakus menjadi merah. Tetapi jumlah darah biasanya sedikit dan wasir jarang menyebabkan kehilangan darah yang berat atau anemia.
Wasir yang menonjol keluar mungkin harus dimasukkan kembali dengan tangan perlahan-lahan atau bisa juga masuk dengan sendirinya.
Wasir dapat membengkak dan menjadi nyeri bila permukaannya terkena gesekan atau jika di dalamnya terbentuk bekuan darah.
Kadang wasir bisa mengeluarkan lendir dan menimbulkan perasaan bahwa masih ada isi rektum yang belum dikeluarkan.
Gatal pada daerah anus (pruritus ani) bukan gejala dari wasir. Rasa gatal bisa terjadi karena sulit untuk menjaga kebersihan di daerah yang terasa nyeri ini.

0 comments:

Posting Komentar