MATA KULIA : ASKEB I (KEHAMILAN)
POKOK BAHASAN : KONSEP DASAR ASUHAN KEHAMILAN
SUB POKOK BAHASAN : Philosofi asuhan kebidanan, Lingkup asuhan kebidanan, Prinsip pokok asuhan kehamilan, sejarah asuhan kehamilan, Tujuan asuhan kehamilan, Refocusing asuhan kehamilan, standar asuhan kehamilan, tipe pelayanan asuhan kehamilan, Hak-hak wanita hamil, Tenaga profesional (asuhan kehamilan), peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan, issu terkini asuhan kehamilan, Evidence based dalam asuhan praktik kehamilan.
WAKTU : 120 Menit
DOSEN : Fanny Seleky, SST
OBJEKTIF PRILAKU SISWA (OPS)
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat Menjelaskan tentang konsep dasar asuhan kehamilan
REFERENSI
1. Varney,H. Buku ajar asuhan Kebidanan.EGC,Jakarta, 2006
2. Cunningham, obstetri William edisi 21, EGC, Jakarta, 2006
3. IBI indonesia, modul standar pelayanan kebidanan, pengurus pusat IBI, Jakarta, 2006
Pendahuluan
Periode antepertum adalah periode kehamilan yang dihitung Sejas hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati. Periode antepartum dibagi menjadi tiga trimestre,yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau 3 bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan diperkirakan kurang lebih 280 hari, 40 minggu, 10 bulan (berdasarkan perputaran bulan atau lunar),atau 9 bulan sejak hari pertama haid terakhir (HPHT). Pada kenyataannya, kehamilan tidak berlangsung selama itu. Pembuahan terjadi ketika ovulasi, kurang lebih 14 hari setelah haid terakhir (dengan perkiraan siklus 28 hari).Hal ini membuat kehamilan berlangsung selama kurang lebih 266 hari atau 38minggu. Dengan penambahan 14 hari, maka lam akehamilan menjadi 280 hari, bila dihitung dari haid terakhir. Pada prakriknya, trimestr pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga ke-12 (12 minggu), trimester ke dua pada minggu ke-13 hingga ke-27 (15 minggu), dan trimester ke tiga pada minngu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu).
URAIAN MATERI
Philosofi asuhan kehamilan
Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang-orang yang dekat dengannya merupakan halyang menarik. Untuk berbagi dan memfasilitasi pertumbuhan wanita dan pasangannya ketika mereka mulai membuka diri dan mengeksplorasi perasaan mereka adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalampengalaman kehidupan seseorang yang menakjubkan. Setiap wanita atau pasangan dan pengalaman pada masa usia subur adalah statu hal yang unik. Oleh karena itu, memberi perawatan untuk kehamilan dan fokus tentang cara wanita dan pasangannya mengalami kehamilan ini harus disesuaikan dengan keunikan pengalaman mereka.
Sejumlah Keyakinan menjadi pusat dalam praktik kebidanan dan menjadi ciri perawatan kesehatan yang dilakukan oleh bidan secara keseluruhan. Penatalaksanaan perawatan wanita hamil, sebagaimana semua aspek pada siklus usia subur, melibatkan prinsip-prinsip dasar filosofi kebidanan seperti memfasilitasi proses alamiah, perawatan yang berpusat pada keluarga, kelanjutan perawatan dan hak wanita untuk berpartisipasi sesuai pemahamannya tentang pengalaman usia subur.
Lingkup asuhan kehamilan
Penatalaksanaan perawatan wanita selama periode antepartum mencakup hal-hal berikut :
a. Penegakan diagnosis dan penatalaksanaan awal kehamilan
b. Pengkajian dan evaluasi kesejahteraan wanita
c. Pengkajian dan evaluasi kesejahteraan janin
d. Tindakan untuk meredalkan ketidaknyamanan pada kehamilan
e. Intervensi Gizi pada kehamilan
f. Panduan antisipasi dan instruksi
g. Penapisan komplikasi pada ibu dan janin
Prinsip pokok asuhan kehamilan
Asuhan kebidanan merupakan suatu metode yang berbeda-beda mengenai pemberian asuhan. Dalam bagian ini anda akan mulai memahami apa perbedaan dan anda akan bisa menjelaskan prinsip-prinsip yang memberi batasan tentang asuhan kebidanan.
Bidan-bidan diseluruh dunia sependapat bahwa asuhan kebidanan adalah:
a. Memahami bahwa kaelahiran anak adalah suatu proses alamiah dan fisiologis.
b. Menggunakan cara-cara yang sederhana, non intervensi sebelum berpaling keteknologi
c. Aman, berdasarkan fakta dan memberi kontribusi pada keselamatan jiwa ibu
d. Terpusat pada ibu, bukan terpusat pada pemberian asuhan kebidanan atau lembaga atau sayang ibu.
e. Menjaga Privasi serta kerahasiaan ibu sejauh mungkin
f. Membantu ibu agar meras aman, nyaman, dan di dukung secara emosional
g. Memastikan bahwa kaum ibu mendapatkan informasi, penjelasan, dan konseling yang cukup
h. Mendorong para ibu dan keluarga agar dapat menjadi peserta aktif dalam membuat keputusan setelah mendapat penjelasan mengenai asuhan yang akan mereka dapatkan
i. Menghormati praktek-praktek alat dan keyakinan agama mereka
j. Memantau kesejahteraan fisik, psikologi, spiritual dan sosial ibu, keluarganya selama masa kelahiran anak.
k. Memfokoskan perhatian pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
Tujuan asuhan kehamilan
Tujuan utama antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara :
1. membuat hubungan saling percaya dengan ibu
2. mendeteksi komplikasi mengancam jiwa
3. Mempersiapkan kelahiran
4. Memberi Pendidikan
Standar asuhan kehamilan
Terdapat 6 standar dalam standar pelayanan antenatal seperti berikut ini :
1. Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara teratur.
2. Standar 4 : Pemeriksaaan dan pamantauan Antenatal
Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal.
3. Standar 5 : Palpasi abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dari melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan: serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian terendah janin, dan masuknya kepala janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4. Standar 6 : Pengelolaan anemia pada kehamilan
Bidan melakukan tidakan pencegahan, penemuan, penanganan, dan/atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Standar 7 : Pengelolaan dini Hipertensi pada kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenal tanda serta gejala pre-eklampsi lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6. Standar 8 : Persiapan persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat lepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimestre ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan trnsportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Hak-hak wanita hamil
Pasien yang mengandung memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang melibatkan kesejahteraannya dan anak yang dilahirkannya kelak. Selain itu wanta hamil juga memiliki hak tambahan :
1. Pasien yang mengandung memiliki hak, sebelum pemberian obat atau prosedur yang dilakukan, untuk mendapat informasi dari tenaga kesehatan profesional yang merawatnya efek langsung dan tidak langsung dari pemberian obat tersebut.
2. Pasien yang mengandung memiliki hak, sebelum terapi diajukan, untuk mendapat informasi bukan hanya manfaat atau risiko dari suatu terapi tetapi juga alternatif terapi yang lain.
3. Pasien yang mengandung memiliki hak, sebelum pemberian obat mendapatkan informasi bahwa obat atau program yang akan diikuti tidak akan membahayakan janin yang dikandung.
4. Pasien yang mengandung memiliki hak, jika ada indikasi akan dilakukan seksio sesaria, untuk mendapatkan informasi sebelum mendapatkan asupan obat preopersi.
5. Pasien yang mengandung memiliki hak, mendapat informasi mengenai semua obat dan sebagian besar prosedur kebidanan.
6. Pasien yang mengandung memiliki hak, mendapat informasi tentang merk obat yang akan diberikan agar ia dapat memberi tahu petugas kesehatan mengenai reaksi negatif obat terhadap dirinya.
7. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk membuat keputusan sendiri.
8. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk mengetahui nama dan kualifikasi individu yang memberikan obat atau prosedur kepadanya selama persalinan atau kelahiran.
9. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk mengetahui tujuan dari prosedur yang dilakukan apakah sesuai indikasi medis atau untuk tujuan pendidikan atau penelitian.
10. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk ditemani oleh orang yang disayang (keluarga) untuk memberikan semangat kepada nya.
11. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk memilih posisi yang nyaman pada saat persalinan atau kelahiran.
12. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk merawat bayinya disebelah tempat tidurnya (bayi normal) dan menyusui bayinya.
14. Pasien yang mengandung memiliki hak untuk mendapat informasi dan kualifikasi orang yang telah menolongnya dan nama tersebut harus tercantum pada akte kelahiran
15. Pasien kebidanan memiliki hak untuk diberi informasi mengenai aspek yang diketahui atau diindikasikan tentang perawatan atau kondisi bayinya, yang menimbulkan kecacatan atau masalah lain di kemudian hari.
16. Pasien kebidanan memiliki hak untuk meminta dan memiliki catatan riwayat medis lengkap mengenai dirinya dan bayinya secara lengkap, akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.
17. Paien kebidanan memiliki hak selama atau setelah perawatan, untuk memiliki akses terhadap catatan riwayat medis lengkapnya,termasuk catatan perawat, dan menerima salinan pembayaran biaya sepatutnya dan tanpa biaya menyewa pengacara.
Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kehamilan
Bidan adalah suatu profesi yang dinamis. Oleh karena itu perubahan-perubahan begitu cepat didunia ini, para bidan harus terus-menerus memperbaharui keterampilan mereka serta harus mempertinggi pengetahuannya. Bidan yang baru berpraktek haruslah kompeten dalam pengetahuan dan keterampilan yang diharuskan agar supaya menjadi seorang praktisi yang aman saat memulai pekerjaannya. Akan tetapi, tugas belajarnya tersebut barulah dimulai. Saat pengetahuan dan keterampilan bertambah melalui pengabdiannya, ia akan tumbuh dalam memainkan peran dan tanggung jawabnya sebagai seorang bidan yang profesional. Idealnya, hal ini haruslah merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan yang berlangsung seumur hidup. Beberapa tanggung jawab bidan ini adalah :
1. Menjaga agar pengetahuannya tetap Up-Date, harus mengembangkan pengetahuan,keterampilan, dan kemahirannya bertambah luas serta mencakup semua aspek dari peran seorang bidan.
2. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak berupaya untuk melampaui wewenangnya dalam praktek kliniknya.
3. Menerima tanggung jawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi dari keputusan tersebut.
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan profesional lainnya (bidan, dokter,perawat) dengan rasa hormat dan martabat
5. Memelihara kerjasama yang baik dengan staff kesehatan dan rumah sakit pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal.
6. kegiatan memantau mutu, yang bisa mencakup penilaian sejawat,pendidikan berkesinambungan. Kaji ulang kasus dan audit. Maternal dan prenatal
7. Bekerjasama dengan masyarakat dimana ia berpraktek meningkatkan akses danmutu asuhan kesehatan
8. Menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan status wanita serta kondisi hidup mereka serta menghilangkan praktek-praktek kultur yang sudah terbukti merugiakan kaum wanita.
KESIMPULAN
Memberi perawatan kepada wanita hamil dan melibatkan orang-orang yang dekat dengannya merupakan halyang menarik. Untuk berbagi dan memfasilitasi pertumbuhan wanita dan pasangannya ketika mereka mulai membuka diri dan mengeksplorasi perasaan mereka adalah kesempatan untuk berpartisipasi dalampengalaman kehidupan seseorang yang menakjubkan. Setiap wanita atau pasangan dan pengalaman pada masa usia subur adalah statu hal yang unik. Oleh karena itu, memberi perawatan untuk kehamilan dan fokus tentang cara wanita dan pasangannya mengalami kehamilan ini harus disesuaikan dengan keunikan pengalaman mereka.
LATIHAN SISWA
1. Jelaskan tujuan asuhan antenatal
2. Jelaskan standar asuhan kebidanan
3. Jelaskan peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kebidanan
Ok..
BalasHapus