AL QUR'AN

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

NURSING

Kemampuan seorang perawat dalam pemberian terapi pengobatan pada pasien ternyata tak kalah dengan dokter. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi keterbatasan tenaga dokter.

BISNIS KAOS

Kami melayani pemesanan kaos couple, kelas, angkatan, ataupun komunitas. , Harga cuman 60 ribu/Kaos, Pemesanan bisa sms 085721265252 FB : http://www.facebook.com/pages/Bisnis-Kaos/318312428215504 e-mail : the_slettinkdoll@yahoo.co.id.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

6 Nov 2011

Anak Indigo? Siapakah Mereka?


Kata Indigo dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “warna biru tua yang diperoleh dari tumbuhan nila atau tarum”. Anak Indigo merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang synesthete bernama Nancy Ann Tappe dalam bukunya yang berjudulUnderstanding your life through color. Disebutkan sebagai anak indigo karena warna aura yang terpancar adalah warna indigo atau biru tua, aura sendiri cahaya yang dipancarkan oleh manusia dan hanya dapat dilihat dengan foto aura atau oleh seseorang yang memang memiliki kelebihan untuk dapat melihat cahaya aura.
Lalu apa bedanya mereka dengan anak-anak lain? Mungkin pertanyaan itu juga yang mengakibatkan banyaknya terjadi spekulasi tentang fenomena kemunculan anak-anak yang dikatakan ajaib ini, secara kasar perbedaan mereka dari anak-anak yang lahir sebelumnya adalah mereka terlahir dengan seperangkat atribut psikologis yang berbeda dan belum pernah terdokumentasikan pada generasi sebelumnya.
Secara fisik anak indigo memang sama dengan anak-anak lainnya tetapi mereka memiliki batin yang tua (old soul), sehingga mereka sering kali menunjukan kepemilikkan jiwa orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan jiwa konservatif yang biasa muncul didalam anak seusianya. Ditambah mereka juga terkadang memiliki kemampuan intuisi yang sangat mengagumkan, dan seringkali memiliki IQ yang berada pada tingkat diatas rata-rata.
Kemampuan Intuisi yang mereka miliki membuat mereka menjadi begitu istimewa, terkadang mereka dapat menebak apa yang belum terjadi tanpa adanya proses rasionalisasi dan juga proses intelektualitas. Inilah yang membuat mereka sangat istimewa, indera keenam yang mereka miliki bekerja lebih aktif dibandingkan dengan manusia dari generasi sebelumnya.
Selain itu kecerdasan spiritual yang menakjubkan membuat anak indigo menjadi manusia dengan kesadaran spiritual yang tinggi, dimana mereka memiliki tujuan tersendiri dalam kehidupan ini, dengan pemaknaan yang mendalam serta komitmen dalam bertujuan. Kecerdasan spiritual yang mereka miliki bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar sehingga menjadikan mereka manusia yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritual.
Tidak ada catatan jelas yang dapat menentukan kapan tepatnya untuk pertama kali anak indigo terlahir, namun sebagian ilmuwan berpendapat pada akhir tahun 1970-an merupakan tahun kelahiran mereka yang pertama, dan semakin bertambah untuk tahun-tahun berikutnya.
Pada awal kemunculannya para anak indigo lebih dianggap sebagai penderita suatu kelainan atau menderita suatu penyakit, mereka sering di cap sebagai pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) yang biasa disebut gangguan hiperaktif kekurangan perhatian, ADD (Attention Deficit Disorder) gangguan kekurangan perhatian,  dan juga autis. sehingga mereka sering diusahakan agar sembuh darisuatu label penyakit yang tidak benar adanya.
Lee carroll & Jan tobber dalam bukunya The Indigo Children mengemukakan 10 ciri umum dari anak Indigo, yaitu:
  1. Mereka memasuki dunia dengan perasaan keningratan (dan sering kali bertindak seperti itu).
  2. mereka memiliki perasaan “pantas untuk berada di sini”, dan terkejut jika orang lain tidak berpandangan seperti itu.
  3. harga diri bukanlah persoalan besar. Mereka sering memberitahu orang tua mereka tentang “siapa diri mereka”.
  4. mereka memiliki kesulitan dengan otoritas absolut (otoritas tanpa penjelasan atau pilihan).
  5. mereka benar-benar tidak akan melakukan hal-hal tertentu, sebagai contoh; menunggu di antrean sangat sulit bagi mereka.
  6. mereka merasa frustasi dengan sistem yang berorientasi pada ritual dan tidak memerlukan pemikiran kreatif.
  7. mereka sering melihat cara-cara yang lebih baik dalam melakukan segala sesuatu, baik di dalam rumah maupun di sekolah, yang membuat mereka tampak seperti perusak sistem, tidak patuh pada sistem apapun.
  8. mereka tampak antisosial kecuali jika mereka bersama dengan orang-orang yang sejenis dengan mereka. Jika tidak ada orang lain yang memiliki kesadaran yang sama disekitar mereka, mereka sering berpaling kedalam diri, merasa seperti tidak ada orang lain yang memahami mereka. Sekolah sering kali menjadi luar biasa sulit bagi mereka secara sosial.
  9. mereka tidak akan bereaksi terhadap disiplin “rasa bersalah”
  10. mereka tidak malu memberitahu anda tentang apa yang mereka butuhkan.
Selama ini fenomena anak Indigo terlihat lebih menyita dunia spiritual yang berujung pada magis dan para-psikologis dalam pembahasannya, sehingga bagi mereka yang berpegang pada positivisme akan segera menolak keberadaan anak indigo. Jika ada anggapan kalau para Indigo adalah para anak setan yang harus dimusnahkan dan haruskah kita menghabiskan seluruh generasi yang baru itu dengan melakukan genosida atau pemusnahan massal, Atau mungkin juga ada anggapan kalau para indigo merupakan para malaikat yang terlahir sebagai manusia, kalau memang demikian adanya pasti akan tercipta suatu kehidupan yang sangat baik di masa yang akan datang. Perdebatan tentang mereka sampai saat ini masih terus berlangsung.
Banyak yang mengaitkan ramalan Notradamus tentang dunia masa depan yang akan dipimpin oleh manusia-manusia bersorban biru dimana sorban biru itu kini diartikan dengan kehadiran anak-anak dengan aura indigo ini. Ada juga yang melihat bahwa para anak indigo merupakan suatu reinkarnasi dari orang-orang terdahulu, bukan hanya dari jiwa orang yang telah meninggal dunia di bumi tapi juga dari jiwa makhluk lain dari dimensi yang lain, biarlah pandangan itu diyakini oleh mereka yang meyakini, yang jelas mereka, para indigo, akan segera menguasai seluruh muka bumi, karena berdasarkan hasil penelitian ternyata pada tahun 2006 saja 80% dari anak-anak yang terlahir memiliki aura berwarna Indigo.
Dengan demikian fenomena indigo bukanlah sesuatu hal yang dikatakan aneh lagi, hanya sebagai sebuah bentuk nyata dari evolusi kesadaran manusia. Mereka ada disekitar anda, hidup bersama anda, dan mungkin juga salah satu dari mereka adalah anda. (Amarilldo)
Sumber:
Lee carroll & Jan tobber, 2006, The Indigo children, BIP, Jakarta
Wayne Dosick Ph.D & Ellen Kaufman Dosick, MSW, 2007, 17 emosi negatif anak indigo – terapi mental dan perilaku, BIP, Jakarta
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/01/17354487/anak.indigo.agen.perubahanhttp://www.indigochild.com/wikipedia.html
http://www.indigochild.com/News-NYT.html

Skizofrenia Paranoid


Kepribadian merupakan kata yang menunjukkan pola berperilaku yang menetap pada diri seseorang dan juga cara diri seseorang tersebut dalam merasakan sesuatu. Karakter kepribadian secara mencolok membedakan diri seseorang dengan orang lain, dikatakan bukan sebagai sesuatu yang bersifat patologis jika terkadang suatu model kepribadian tertentu menciptakan suatu masalah interperseonal dengan orang lain, hal tersebut hanyalah sebuah benturan kecil dari perbedaan tersebut.

Lain halnya dengan gangguan Kepribadian yang dimana merupakan pola kronis dari perasaan dan tingkahlaku yang mana secara mencolok menyimpang dari kebiasaan dan harapan yang berlaku dalam kehidupannya entah norma secara kelompok atau pribadi. Mereka yang mengalami gangguan kepribadian cenderung akan berperilaku kaku, tidak fleksibel dan maladaptif, serta mengarahkan penderita pada hilangnya fungsi mental seperti terjadinya perasaan kalut dan kesedihan yang bersifat merusak di dalam diri penderita.
Definisi Gangguan Kepribadian Paranoid
Terdapat banyak jenis gangguan kepribadian yang dapat menyerang mental seseorang, salah satunya adalah gangguan kepribadian paranoid, yang mana berbentuk kesalahan dalam mengartikan perilaku orang lain sebagai suatu hal yang bertujuan menyerang atau merendahkan dirinya. Gangguan biasa muncul pada masa dewasa awal yang mana merupakan manifestasi dari rasa tidak percaya dan kecurigaan yang tidak tepat terhadap orang lain sehingga menghasilkan kesalahpahaman atas tindakan orang lain sebagai sesuatu yang akan merugikan dirinya.
Para penderita gangguan kepribadian paranoid cenderung tidak memiliki kemampuan untuk menyatakan perasaan negatif yang mereka miliki terhadap orang lain, selain itu mereka pada umumnya juga tidak kehilangan hubungan dengan dunia nyata, dengan kata lain berada dalam kesadaran saat mengalami kecurigaan yang mereka alami walau secara berlebihan. Penderita akan merasa sangat tidak nyaman untuk berada bersama orang lain, walaupun di dalam lingkungan tersebut merupakan lingkungan yang hangat dan ramah. Dimana dan bersama siapa saja mereka akan memiliki perasaan ketakutan akan dikhianati dan dimanfaatkan oleh orang lain.
Gejala
Beberapa gejala yang ditunjukan dalam gangguan kepribadian paranoid antara lain adalah:
1. Kecurigaan yang sangat berlebihan.
2. Meyakini akan adanya motif-motif tersembunyi dari orang lain.
3. Merasa akan dimanfaatkan atau dikhianati oleh orang lain.
4. Ketidakmampuan dalam melakukan kerjasama dengan orang lain.
5. Isolasi sosial.
6. Gambaran yang buruk mengenai diri sendiri.
7. Sikap tidak terpengaruh.
8. Rasa permusuhan.
9. Secara terus menerus menanggung dendam yaitu dengan tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.
10. Merasakan serangan terhadap karakter atau reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain dan dengan cepat bereaksi secara marah dan balas menyerang.
11. Enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena rasa takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan secara jahat untuk melawan dirinya.
12. Kurang memiliki rasa humor.
Mereka yang memiliki gangguan ini menunjukan kebutuhan yang tinggi terhadap mencukupi dirinya, terkesan kaku dan bahkan memberikan tuduhan kepada orang lain. Dikarenakan perilaku menghindar mereka terhadap kedekatan dengan orang lain menjadikan mereka terlihat sangat penuh perhitungan dalam bertindak dan juga berkesan dingin. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kebanyakan gangguan ini ditemukan pada pria dibandingkan pada perempuan.
Penyebab
Secara spesifik penyebab dari munculnya gangguan ini masih belum diketahui, namun seringkali dalam suatu kasus  muncul pada individu yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan skizofrenia, dengan kata lain faktor genetik masih mempengaruhi. Gangguan kepribadian paranoid juga dapat disebabkan oleh pengalaman masa kecil yang buruk ditambah dengan keadaan lingkungan yang dirasa mengancam. Pola asuh dari orang tua yang cenderung tidak menumbuhkan rasa percaya antara anak dengan orang lain juga dapat menjadi penyebab dari berkembangnya gangguan ini.
Penanggulangan
Perawatan untuk gangguan kepribadian paranoid akan sangat efektif untuk mengendalikan paranoia (perasaan curiga berlebih) penderita, namun hal itu akan selalu menjadi sulit dikarenakan penderita akan selalu memiliki kecurigaan kepada dokter atau terapis yang merawatnya. Jika dibiarkan saja maka keadaan penderita akan menjadi lebih kronis. Perawatan yang dilakukan, meliputi sistem perawatan utama dan juga perawatan yang berada di luar perawatan utama (suplement), seperti program untuk mengembangkan diri, dukungan dari keluarga, ceramah, perawatan di rumah, membangun sikap jujur kepad diri sendiri, kesemuanya akan menyempurnakan dan membantu proses penyembuhan penderita. Sehingga diharapkan konsekuensi sosial terburuk yang biasa terjadi dari gangguan ini, seperti perpecahan keluarga, kehilangan pekerjaan dan juga tempat tinggal dapat dihindari untuk dialami oleh si penderita.
Medikasi atau pengobatan untuk gangguan kepribadian paranoid secara umum tidaklah mendukung, kecenderungan yang timbul biasanya adalah meningkatnya rasa curiga dari pasien yang pada akhirnya melakukan penarikan diri dari terapi yang telah dijalani. Para ahli menunjuk pada bentuk perawatan yang lebih berfokus kepada kondisi spesifik dari gangguan tersebut seperti kecemasan dan juga delusi, dimana perasaan tersebut yang menjadi masalah utama perusak fungsi normal mental penderita. namun untuk penanggulangan secara cepat terhadap penderita yang membutuhkan penanganan gawat darurat maka penggunaan obat sangatlah membantu, seperti ketika penderita mulai kehilangan kendali dirinya seperti mengamuk dan menyerang ornag lain.
Psikoterapi merupakan perawatan yang paling menjanjikan bagi para penderita gangguan kepribadian paranoid. Orang-orang yang menderita penyakit ini memiliki masalah mendasar yang membutuhkan terapi intensif. Hubungan yang baik antara terapis dengan klien kunci kesembuhan klien. Walau masih sangat sulit untuk membangun suatu hubungan yang baik dikarenakan suatu keragu-raguan yang timbul serta kecurigaan dari diri klien terhadap terapis.
Walau penderita gangguan kepribadian paranoid biasanya memiliki inisiatif sendiri untuk melakukan perawatan, namun sering kali juga mereka sendiri juga lah yang menghentikan proses penyembuhan secara prematur ditengah jalan. Demikian juga dengan pembangunan rasa saling percaya yang dilakukan oleh sang terapis terhadap klien, dimana membutuhkan perhatian yang lebih, namun kemungkinan akan tetap rumit untuk dapat mengarahkan klien walaupun tahap membangun rasa kepercayaan telah terselesaikan.
Kemungkinan jangka panjang untuk penderita gangguan kepribadian paranoid bersifat kurang baik, kebanyakan yang terjadi terhadap penderita dikemudian hari adalah menetapnya sifat yang sudah ada sepanjang hidup mereka, namun dengan penanganan yang efektif serta bersifat konsisten maka kesembuhan bagi penderita jelas masih terbuka.
Metode pengembangan diri secara berkelompok dapat dilakukan kepada penderita walau memiliki kesulitan saat pelaksanaannya. Kecurigaan tingkat tinggi dan rasa tidak percaya pada penderita akan membuat kehadiran kelompok pendukung menjadi tidak berguna atau bahkan lebih parahnya dapat bersifat merusak bagi diri penderita.
(Amarilldo)
Sumber:
- Kaplan & Sadok, Sinopsis Psikiatri Jilid 2, 1997, Binarupa Aksara, Jakarta
- DSM-IV
- http://www.psychologytoday.com/conditions/paranoid-personality-disorder

27 Jul 2011

KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN


Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan meliputi 
pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau lebih. 
Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan 
mempengaruhi orang lain.

Interaksi perawat dan pasien akan menghasilkan informasi untuk perawat tentang keadaan pasien dan pada waktu yang bersamaan perawat dapat memberikan informasi tentang cara-cara menyelesaikan masalah dengan strategi tertentu sehingga pasien terpengaruh dan mau melakukannya untuk penyelesaian masalah pasien. Jika pasien menerima dan melakukan informasi yang diberikan oleh perawat maka perilaku pasien berubah ke arah adaptif yang merupakan hasil utama tindakan keperawatan.


Sikap dalam berkomunikasi
 

Sikap dalam berkomunikasi dapat ditampilkan melalui perilaku-perilaku berikut:

1. Gerakan tubuh, seperti sikap tubuh, ekspresi wajah dan sikap-sikap lain. Misalnya: tersenyum, kontak mata, sedikit membungkuk pada saat bicara, tidak melipat tangan, tidak menyilangkan kaki, tidak memasukkan tangan ke kantong. 

2. Jarak saat berinteraksi, ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50-120 cm, dan ruang konsultasi sosial 275-365 cm. Komunikasi terapeutik pada umumnya terjadi di ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja.

3. Sentuhan, dapat digunakan dalam komunikasi terapeutik, tetapi harus dilakukan secara tenang sambil menganalisis kondisi pasien dan respons yang mungkin akan diberikan oleh pasien. Sentuhan tidak tepat untuk beberapa situasi, misalnya: terhadap pasien yang penuh curiga dan tidak percaya kepada orang lain, pasien yang merupakan korban penganiayaan, pasien yang budayanya melarang atau membatasi sentuhan. Beberapa contoh sentuhan: bersalaman, menepuk bahu/mengangkat jempol/tepuk tangan untuk memberikan pujian, memegang tangan pasien pada saat pasien sedih dan menangis.

4. Diam, dapat berguna untuk memfasilitasi pasien dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Misalnya: pada pasien menarik diri, setelah perawat mengajukan pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan pada pasien berpikir tentang jawaban pertanyaan.

5. Volume dan nada suara, mempengaruhi penyampaian pesan. Pada pasien lansia volume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien perilaku kekerasan, volume dan nada suara rendah tetapi tetap tegas. 

JANGAN TIDUR TERLALU MALAM

Para dokter di National Taiwan Hospital baru-baru ini mengejutkan dunia kedokteran karena ditemukannya kasus seorang dokter muda berusia 37 tahun yang selama ini sangat mempercayai hasil pemeriksaan fungsi hati(GOT, GPT), tetapi ternyata saat menjelang Hari Raya Imlek diketahui positif menderita kanker hati sepanjang 10 cm!

Selama ini hampir semua orang sangat bergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan menunjukkan hasil index yang normal berarti semua OK.




Kesalahpahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter spesialis. Benar-benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecua li mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin, demikian kata dokter Hsu Chin Chuan.
Tetapi ironisnya, ternyata..
Tetapi ironisnya, ternyata dokter yang menangani kanker hati juga bisa memiliki pandangan yang salah, bahkan menyesatkan masyarakat,inilah penyebab terbesar kenapa kanker hati sulit untuk disembuhkan.
Saat ini ada seorang pasien dokter Hsu yang mengeluh bahwa selama satu bulan terakhir sering mengalami sakit perut dan berat badannya turun sangat banyak. Setelah dilakukan pemeriksaan supersound baru diketemukan
adanya kanker hati yang sangat besar, hampir 80% dari livernya (hati)sudah termakan habis. Pasien sangat terperanjat, Bagaimana mungkin?
Tahun lalu baru melakukan medical check-up dan hasilnya semua normal.
Bagaimana mungkin hanya dalam waktu satu tahun yang relatif singkat bisa tumbuh kanker hati yang demikian besar?
Ternyata check-up yang dilakukannya hanya memeriksa fungsi hati. Hasil pemeriksaan juga menunjukkan normal. Pemeriksaan fungsi hati ada lah salah satu item pemeriksaan hati yang paling dikenal oleh masyarakat.
Tetapi item ini pula yang paling disalahpahami oleh masyarakat kita(Taiwan).
Pada umumnya orang beranggapan bahwa bila hasil index pemeriksaan fungsi hati menunjukkan angka normal berarti tidak ada masalah dengan hati.
Tetapi pandangan ini mengakibatkan munculnya kisah-kisah sedih karena hilangnya kesempatan mendeteksi kanker sejak stadium awal. Dokter Hsu mengatakan, GOT dan GPT adalah enzim yang paling banyak ditemui di
dalam sel-sel hati. Bila terjadi radang hati atau karena satu dan sebab lain sehingga sel-sel hati mati, maka GOT dan GPT akan lari keluar. Hal ini menyebabkan kandungan GOT dan GPT di dalam darah meningkat. Tetapi
tidak adanya peningkatan angka GOT dan GPT bukan berarti tidak terjadi pengerasan pada hati atau tidak adanya kanker hati. Bagi banyak para penderita radang hati, meski kondisi radang hati mereka telah berhenti,
tetapi dalam hati (liver) mereka telah t erbentuk serat-serat dan pengerasan hati. Dengan terbentuknya pengerasan hati, maka akan mudah sekali untuk timbul kanker hati.!
Selain itu, pada stadium awal kanker hati, index hati juga tidak akan mengalami kenaikan. Karena pada masa-masa pertumbuhan kanker, hanya sel-sel di sekitarnya yang diserang sehingga rusak dan mati. Karena kerusakan ini hanya secara skala kecil maka angka GOT dan GPT mungkin masih dalam batas normal, katakanlah naik pun tidak akan terjadi kenaikan yang tinggi. Tetapi oleh karena banyak orang yang tidak mengerti akan hal ini sehingga berakibat terjadilah banyak kisah sedih.
Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling
utama.
2. Tidak buang air di pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan.
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zattambahan, zat pewarna,pemanis buatan.
7. Miny ak goreng yang tidak sehat. ! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil.
Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat,kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8. Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati.Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/ 5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari.
Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.
Sebab:
*. Malam hari pk 9 - 11 : adalah pembuangan zat-zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening).Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
*. Malam hari pk 11 - dini hari pk 1 : saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
*. Dini hari pk 1 - 3 : proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.
*. Dini hari pk 3 - 5 : de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan,maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
*. Pagi pk 5 - 7 : de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
*. Pagi pk 7 - 9 : waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil,harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya akan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pk 7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya. Bagi mereka yang tidak makan pagi harap merubah kebiasaannya ini, bahkan masih lebih baik terlambat makan pagi hingga pk 9- 10 daripada tidak makan sama sekali.
Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna. Selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. Sebab itulah, tidurlah yang nyenyak dan janganbegadang.
Dialihbahasakan secara bebas dari artikel berbahasa Mandarin oleh :Siwu(9Juni 2004), dan di ambil dari kesetrum.com.

MENGUSIR SAKIT KEPALA TANPA OBAT

Sakit kepala termasuk penyakit ringan, namun pengaruhnya besar terhadap aktivitas sehari-hari. Dengan menelan obat penghilang rasa nyeri, biasanya sakit kepala bisa hilang. Namun, tanpa minum obat pun bisa lenyap atau setidaknya berkurang, termasuk pijat yang bisa dilakukan dengan bantuan orang lain

Hampir setiap orang pernah merasakan nyerinya sakit kepala. Data menunjukkan, 90% populasi manusia pernah mengalami penyakit yang menimbulkan rasa nyut-nyut atau cekot-cekot ini sekali atau dua kali dalam setahun. Sakit kepala juga menjadi alasan terbanyak kedua orang mendatangi dokter.

Penyebab dan macam sakit kepala cukup banyak. Karenanya, mengetahui dengan pasti penyebab dan jenisnya merupakan langkah awal penyembuhannya. Di bawah ini dijabarkan beberapa jenis yang sering diderita:

a.Sakit kepala karena tegang.
Gejalanya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak akibat tekanan emosional. Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang, merambat ke depan, lalu ke kedua sisi kepala. 
b.Sakit kepala migren. Umumnya, sakit kepala yang dirasakan penderitanya lebih berat ketimbang sakit kepala akibat ketegangan. Migren selalu dirasakan pada satu sisi kepala saja dan sering juga di belakang salah satu mata. Maka muncul istilah "sakit kepala sebelah". Penderita wanita kira-kira tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pria. Penyebabnya terutama karena perubahan hormonal. Sakit kepala jenis ini dapat membuat seseorang terjaga dari tidur lelap. 



c.. Sakit kepala dengan beragam gejala.
Yang ini terutama menyerang pria. Gejalanya, nyeri luar biasa, umumnya terfokus di sekitar rongga mata dengan mata berair dan hidung meler. 
d.. Sakit kepala pascatrauma.
Ini sering muncul sebagai dampak dari suatu kecelakaan meski barangkali hanya terjadi sedikit cedera di kepala. Rasa sakitnya kadang-kadang baru muncul setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah cedera. Lalu dapat berlangsung sampai setahun setelah trauma. 
e.. Sakit kepala alergi.
 Yang satu ini sering ditemani gejala hidung meler, mata berair, dan kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan tertentu atau segala sesuatu yang bisa menimbulkan alergi. 
f.. Sakit kepala sinus.
 Jenis yang ini mudah diketahui lewat gejalanya. Lubang hidung tertutup satu atau keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi dan dahi. Bagian-bagian tersebut terasa sangat peka, sehingga disentuh saja kontan terasa nyeri. 
Di samping sakit kepala yang penyebabnya spesifik itu, ada pula sakit kepala yang timbul semata-mata merupakan gejala sekunder dari ketidakberesan dalam tubuh yang memerlukan penanganan medis. Dengan penanganan tepat terhadap ketidakberesan itu, sakit kepala juga akan ikut teratasi.

Beberapa petunjuk di bawah ini bisa dijadikan acuan untuk memecahkan masalah sakit kepala: 

1. Jika sakit kepala dirasakan lebih parah di pagi hari ketimbang sepanjang siang, pertanda adanya tekanan darah tinggi. 

2. Bila sakit kepala dibarengi rasa nyeri di mata, telinga atau gigi, menunjukkan terjadinya infeksi. 

3. Seandainya sakit kepala selalu terjadi setelah melakukan tugas yang mengandalkan indera penglihatan seperti membaca atau menjahit, pertanda ada ketidakberesan pada mata. Karenanya, perlu pemeriksaan mata pada dokter mata atau ahli kacamata. Mungkin saja kacamata atau lensa kontak sudah diperlukan. 

4. Tumor, stroke, atau mungkin sulit tidur dapat menjadi penyebab sakit kepala dadakan yang amat nyeri. Akibatnya, tubuh terasa lemah dan dibarengi dengan penglihatan yang kabur. Sakit kepala ini berawal sebagai nyeri kecil dan semakin parah di pagi hari. Diperlukan penelusuran sesegera mungkin untuk mengetahui penyebabnya. 

5. Jika sakit kepala dibarengi demam dan leher pegal, kemungkinan Anda terserang meningitis. Penanganan medis segera sangat diperlukan. 

6. Bila sakit kepala muncul tiba-tiba dan sangat nyeri, pertanda adanya pembuluh darah arteri di otak yang pecah. Ini dapat mengancam jiwa. Penanganan medis mesti segera dilakukan.

Dari rileks hingga pijat

Apa pun jenis sakit kepala yang Anda derita pasti bisa diatasi dengan beberapa langkah tepat tanpa obat. Kalaupun tidak bisa hilang sama sekali, setidaknya nyeri yang ditimbulkan sakit kepala bisa dikurangi. Cara-cara di bawah ini bisa Anda pilih.

a.. Rileks.
 Karena terbukti bahwa banyak sakit kepala timbul lantaran ketegangan yang berkaitan dengan tekanan kehidupan sehari-hari, beberapa dokter menyarankan penderita untuk berbaring selama 20 menit untuk mengatasinya. Cara ini mungkin sama ampuhnya dengan menenggak pil penghilang rasa nyeri. Dokter juga merekomendasikan penggunaan teknik relaksasi formal dan informal. Di antara sekian banyak teknik relaksasi formal, meditasi dan yoga mungkin bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, hasil yang hampir sama baiknya mungkin bisa diperoleh melalui metode informal seperti latihan olahraga, membaca di waktu luang, melakukan kegiatan hobi yang menyenangkan, atau menikmati minuman tak beralkohol. 

b.. Ubahlah kebiasaan makan
 Faktor nutrisi dipercaya ikut andil cukup besar terhadap terjadinya migren. The Harvard Medical School Health baru-baru ini mempublikasikan daftar "makanan penyebab migren" yang mesti dihindarkan jika muncul gangguan migren. Deretan makanan "jahat" itu adalah anggur merah, alkohol (penyebab migren paling umum), coklat, keju yang mengandung tyramine, sosis hasil prosesan seperti hot dog (bahan makanan ini mengandung nitrit), dan makanan-makanan yang ditaburi MSG (monosodium glutamat alias vetsin). 
Harry C Ehrmantraut, Ph.D., dan penulis Headaches: The Drugless Way to Lasting Relief percaya bahwa pola makan pagi, siang, dan malam yang sehat sangat membantu mengatasi masalah sakit kepala. Dia menulis "Asupan makanan yang terdistribusi secara merata sepanjang hari adalah yang terbaik." Artinya, sarapan, makan siang, dan makan malam dibuat seimbang porsinya. Jangan pagi tak makan, siang makan berat, malam paling berat.

a.. Pelihara konsistensi gaya hidup.
 Jika menderita "sakit kepala akhir pekan", Anda mungkin perlu mengevaluasi ulang gaya hidup Anda. Kebanyakan ahli percaya, penyebab nyeri ini akibat perubahan terlalu radikal dari gaya hidup. Keluar terlalu lama di malam Minggu dan kemudian bangun siang sekali di hari Minggu merupakan biang keladinya. Untuk menghindarkan diri dari masalah ini, cobalah menyamakan irama kehidupan Anda antara hari-hari kerja dengan hari libur. Jangan terlalu drastis perbedaannya. 
James W. Lance, MD, ahli saraf dan penulis Headache: Understanding Alleviation, menyampaikan saran ini, "Pada akhir pekan, perubahan radikal ritme tubuh dari tegang terus menerus ke betul-betul rileks merupakan penyebab pasti sakit kepala akhir pekan. Orang yang cenderung migren janganlah "melembur tidur" (bangun jauh lebih siang daripada biasanya). 

a.. Batasi kafein. Apakah Anda terbiasa mengkonsumsi minuman berkafein? Jika begitu, Anda mungkin mengalami sakit kepala akibat kafein. Senyawa ini bersifat adiktif; makin banyak tubuh menerima makin banyak ia diperlukan. Sakit kepala sebagai dampak kafein paling sering terjadi setelah bangun pagi. 
"Peminum kopi berat (lebih dari enam cangkir sehari) harus mengatur fisiologi mereka terhadap tekanan berkelanjutan pada adrenal, hati, dan organ lain, karena penghentian mendadak asupan kopi dapat memicu terjadinya sakit kepala," ucap Ehrmantraut. "Obat untuk yang ini adalah jelas ... kurangi kafein secara berangsur-angsur." Coba ganti kafein dengan kopi yang telah dihilangkan kafeinnya, teh herbal, atau soda tanpa kafein.

a.. Bekerja dalam tingkat emosi yang sehat. Orang yang mengalami depresi, cemas, dan frustrasi lebih banyak yang gampang terserang sakit kepala ketimbang yang merasa senang, suka cita, dan secara umum menyukai kehidupannya. Daftar pertanyaan dasar di bawah ini, yang dikembangkan oleh seorang dokter terkemuka, diperlukan untuk menilai apakah sakit kepala yang Anda derita karena faktor emosi. Ajukan pada diri Anda sendiri pertanyaan berikut: 
a.. Apakah saya bahagia? 
b.. Apakah saya menyukai diri saya sendiri? 
c.. Apakah saya baik hati dan pemaaf? 
d.. Apakah saya dapat diandalkan? 
e.. Apakah saya selalu melihat yang terbaik dalam setiap keadaan?
Jika kebanyakan atau semua jawabannya tidak, ada kemungkinan faktor emosional ikut andil pada sakit kepala Anda. Karena itu cobalah berupaya menjadi individu yang lebih positif dan puas.

Cara lain untuk membantu Anda adalah mendatangi psikolog. Terapi jangka pendek pun dapat membebaskan Anda dari perasaan negatif yang menyebabkan sakit kepala.

a.. Olahraga.
 Cara ini termasuk moderat, tapi olahraga rutin (15 menit per hari, 4 hari per minggu) mampu membebaskan sakit kepala untuk banyak orang. Jalan, joging, dan olahraga aerobik lain menambah aliran oksigen ke otak dan kemudian menyembuhkan sakit kepala paling bandel sekalipun. 
Cara meringankan sakit kepala lainnya, bisa dengan pemijatan kepala pada titik-titik tertentu. Mintalah bantuan untuk memijat sehingga Anda dapat rileks. Caranya hanya dengan mengikuti nomor-nomor seperti ditunjukkan pada gambar. Pemijatan dilakukan dengan menggunakan sentuhan ringan dan gerakan melingkar kecil yang memerlukan waktu sekitar 5 - 7 detik pada setiap titiknya.

a.. Pijat dengan ringan, menggunakan ujung-ujung jari, pada titik 1 di pusaran rambut di atas kening. 
b.. Lanjutkan mundur di sepanjang garis tengah kepala pada titik 2, 3, dan 4. 
c.. Pijat titik 5, yang terletak di batas rambut kiri kanan titik 1. 
d.. Pijat titik 6 dan 7 sejajar dengan garis titik 2, 3, dan 4. 
e.. Sekarang pemijatan dalam gerakan melingkar kecil menggunakan telapak tangan, bergerak kembali ke batas rambut depan, pada kedua titik 5 (kiri dan kanan), lalu pijat titik 8, 9, dan 10. 
f.. Dengan kedua ibu jari, pijat titik-titik 7, 10, dan 11 pada bagian bawah tengkorak. 
g.. Menggunakan jari telunjuk dan gerakan melingkar kecil, pijat titik 12 dan 13 pada leher. 
h.. Sekarang dengan perlahan tengadahkan wajah dan tekan setiap titik dengan jemari Anda atau ibu jari dari titik 1 sampai 13. 
i.. Sebagai penutup, supaya mantap, pijat titik 14 dan 15 pada punggung.(Victor M. Parachin/Gd

MASALAH-MASALAH KESEHATAN JIWA


Gangguan jiwa adalah adanya perubahan fungsi jiwa yang menyebabkan gangguan pada fungsi jiwa, sehingga menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial baik peran di keluarga maupun masyarakat.
Fungsi jiwa yang terganggu meliputi fungsi biologis, psikologis, sosial, spiritual. Secara umum gangguan fungsi jiwa yang dialami seorang individu dapat terlihat dari penampilan, komunikasi, proses berpikir, interaksi dan aktivitasnya sehari-hari. 


1. PSIKOTIK

Psikotik adalah gangguan jiwa yang ditandai dengan ketidak mampuan individu menilai kenyataan yang terjadi, misalnya terdapat halusinasi, waham atau perilaku kacau/aneh. Psikotik yang dibahas pada modul ini yaitu psikotik akut dan kronik.

a. Gangguan Psikotik Akut
1) Gambaran utama perilaku
Perilaku yang diperlihatkan oleh pasien yaitu :
a) Mendengar suara-suara yang tidak ada sumbernya
b) Keyakinan atau ketakutan yang aneh/tidak masuk akal
c) Kebingungan atau disorientasi
d) Perubahan perilaku; menjadi aneh atau menakutkan seperti menyendiri, kecurigaan berlebihan, mengancam diri sendiri, orang lain atau lingkungan, bicara dan tertawa serta marah-marah atau memukul tanpa alasan


2) Pedoman diagnostik
Untuk menegakkan diagnosis gejala pasti gangguan psikotik akut adalah sebagai berikut :
a) Halusinasi (persepsi indera yang salah atau yang dibayangkan : misalnya, mendengar suara yang tak ada sumbernya atau melihat sesuatu yang tidak ada bendanya)
b) Waham (ide yang dipegang teguh yang nyata salah dan tidak dapat diterima oleh kelompok sosial pasien, misalnya pasien percaya bahwa mereka diracuni oleh tetangga, menerima pesan dari televisi, atau merasa diamati/diawasi oleh orang lain)
c) Agitasi atau perilaku aneh (bizar)
d) Pembicaraan aneh atau kacau (disorganisasi)
e) Keadaan emosional yang labil dan ekstrim (iritabel)

3) Diagnosis banding
Selain diagnosis pasti, ada diagnosis banding untuk psikotik akut ini karena dimungkinkan adanya gangguan fisik yang bisa menimbulkan gejala psikotik. 
a) Epilepsi
b) Intoksikasi atau putus zat karena obat atau alkohol
c) Febris karena infeksi
d) Demensia dan delirium atau keduanya 
e) Jika gejala psikotik berulang atau kronik, kemungkinan skizofrenia dan gangguan psikotik kronik lain
f) Jika terlihat gejala mania (suasana perasaan meninggi, percepatan bicara atau proses pikir, harga diri berlebihan), pasien mungkin sedang mengalami suatu episode maniak
g) Jika suasana perasaan menurun atau sedih, pasien mungkin sedang mengalami depresi


4) Penatalaksanaan
Pertama, saudara harus dapat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang psikotik akut berikut hak dan kewajibannya
a) Informasi yang perlu untuk pasien dan keluarga
Untuk lebih memahami dan memperjelas isi dan metode pemberian informasi yang akan disampaikan saudara dapat dibaca lebih lengkap pada modul VI B tentang asuhan keperawatan pasien halusinasi, waham, isolasi sosial. Beberapa informasi yang perlu disampaikan pada pasien dan keluarga antara lain tentang :
(1) Episode akut sering mempunyai prognosis yang baik, tetapi lama perjalanan penyakit sukar diramalkan hanya dengan melihat dari satu episode akut saja
(2) Agitasi yang membahayakan pasien, keluarga atau masyarakat, memerlukan hospitalisasi atau pengawasan ketat di suatu tempat yang aman. Jika pasien menolak pengobatan, mungkin diperlukan tindakan dengan bantuan perawat kesehatan jiwa masyarakat dan perangkat desa serta keamanan setempat
(3) Menjaga keamanan pasien dan individu yang merawatnya
• Keluarga atau teman harus mendampingi pasien
• Kebutuhan dasar pasien terpenuhi (misalnya, makan, minum, eliminasi dan kebersihan)
• Hati-hati agar pasien tidak mengalami cedera
b) Konseling pasien dan keluarga
(1). Bantu keluarga mengenal aspek hukum yang berkaitan dengan pengobatan psikiatrik antara lain : hak pasien, kewajiban dan tanggung jawab keluarga dalam pengobatan pasien
(2). Dampingi pasien dan keluarga untuk mengurangi stress dan kontak dengan stresor
(3). Motivasi pasien agar melakukan aktivitas sehari-hari setelah gejala membaik

c) Pengobatan
Program pengobatan untuk psikotik akut :
(1). Berikan obat antipsikotik untuk mengurangi gejala psikotik :
• Haloperidol 2-5 mg, 1 sampai 3 kali sehari, atau 
• Chlorpromazine 100-200 mg, 1 sampai 3 kali sehari
Dosis harus diberikan serendah mungkin untuk mengurangi efek samping, walaupun beberapa pasien mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi
(2). Obat antiansietas juga bisa digunakan bersama dengan neuroleptika untuk mengendalikan agitasi akut (misalnya: lorazepam 1-2 mg, 1 sampai 3 kali sehari)
(3). Lanjutkan obat antipsikotik selama sekurang-kurangnya 3 bulan sesudah gejala hilang.
materi lain akan dibahas pada posting selanjutnya

9 Mei 2011

Adaptasi dan Maladaptasi Sel dan Jaringan Akibat Jejas dan Kematian



A.     Sel dan Fungsinya
Sesuai perkembangan ilmu biomoklekuler, terbukti dan disadari bahwa berbagai penyakit merupakan manifestasi adanya defek atau kerusakan molekuler-struktural dalam sel, yang berkaitan erat dengan komposisi matriks ekstraseluler di mana sel berbeda. Tiap jaringan-organ tubuh menampilkan spesifikasi masing-masing atau kadang saling terkait dalam bentuk susunan / sistem, yang dalam keadaan normal mempunyai baik keseimbangan maupun koordinasi dalm mempertahankan keadaan fungsi normalnya. Gabungan atau kebersamaan yang menetap dalam keadaan normal ini, disebut homeostasis ( yunani : homeo = homoeo = homodo = homoios = selalu sama, tidak berubah).
Populasi sel organ tubuh yang berdiferensiasi menjadi unsur penting yang disebut parenkim dan yang bersifat sebagai penyangga (kerangka) disebut stroma. Bila dipandang fungsi sel secara umum, sel digolongkan menjadi 4 golongan besar, yaitu :
  1. Sel epitel, mempunyai ikatan erat antar sel yang tidak dapat dilalui cairan, terdapat diseluruh permukaan luar tubuh dan sebagian besar permukaan bagian dalam tubuh berupa lembaran sel yang berhubungan membentuk membran epitel. Sebagian sel epitel bersekresi ke arah permukaan secara langsung (mukosa), sebagian melalui sistem duktus (eksokrin), atau langsung ke darah (endokrin).
  2. Sel jaringan penghubung, yang pada umumnya dapat memproduksi sejumlah zat substansi matriks ekstraseluler. Bersifat protein unsur utama berbagai tipe kolagen dan struktur protein lain yang bersifat fibronektin, laminin, vitronektin. Sel jaringan bertugas menopang membrana basalis, bersama zat produk sel golongan lain. Sel prekursor  jaringan penghubung adalah fibroblas, yang dapat berdiferensiasi menjadi sel mesenkim jenis lain seperti sel lemak, sel otot polos, sel tulang dan sel tulang rawan, bahkan dapat berkemampuan lebih spealistik. Dalam hal ini sel fibroblas berdiferensiasi menjadi sel osteoblas, osteosit, kondroblas dan kondrosit. Sel fibroblas bersifat pluripoten. Sel darah terdiri dari eritrosit, monosit, netrofil, basofil, eosinofil, platelet, yang berasal dari sel jaringan penghubung yang berada dalam jaringan mieloid sumsum tulang.
  3. Sel jaringan otot, spesialisasi gerak kontraktil, walau penampilan sel jaringan  ini sangat berbeda. Dekenal 4 kategori yaitu : otot skelet (kerangka tubuh), bercorak atau luriksehingga sering disebut otot seran lintang, Otot jantung, otot polos (berasal dari fibroblas), mio-epitel(berasal dari ektoderm).
  4. Sel jaringan saraf, dibagi atas 4 golongan berdasar iritabilitas dan kapasitas menghantar impuls elektrik, sel jaringan saraf tersebar di seluruh tubuh, menyusun jaringan konduksi impuls perifer-pusat dan sebaliknya. Susunan saraf pusat, sel saraf (neuron) mempunyai spesifikasi dan aktifitas metabolisme kompleks, sehinga sangat peka atas jejas, tanpa kemampuan proliferasi (sel permanen), ditopang oleh neuroglia. Jumlah sel pelindung berkisar 10-50 kali jumlah neuron.
Dengan adanya perbedaan spesifikasi, fungsi dan susunan jaringan / populasi berbagai sel tubuh, dapat dimengerti adanya perbedaan reaksi terhadap jejas. Dari aspek jejas ada variabel diantaranya jenis, intensitas, periode.
Semua bentuk dimulai dengan perubahan molekul atau  struktur sel. Dalam keadaan normal,sel berada dalam keadaan homeostasis mantap .sel bereaksi terhadap pengaruh yang merugikan denga cara:
1.Beradaptasi
2.mempertahankan jejas tidak menetap
3.mengalami jejas menetap dan mati
            Adaptasi sel terjadi bila stress fisiologik  berlebihan atau suatu rangsangan yang patologik menyebabkan terjadinya keadaan baru yang berubah yang mempertahankan kelangsungan hidup sel.contohnya ialah Hipertropi (pertambahan masa sel) atau atrofi (penyusutan masa sel),jejas sel yang reversible menyatakan perubahan yang patologik yang dapat kembali ,bila rangsangannya dihilangkan atau bila penyebab jajes lemah .jejas yang ireversibel  merupakan perubahan patologik yang menetap dan menyebabkan kematian .
            Terdapat dua pola morfolgik kematian sel yaitu nekrosis dan apoptosis .nekrosis adalah bentuk yang lebih umum setelah rangsang eksogen dan berwujud sebagai pembengkakan ,denaturasi dan koagulasi  protein,pecahnya organel sel dan robeknya sel.aptosis datandai oleh pemadatan kromatin dan pemadatan kromatin dan fragmentasi terjadi  sendiri atau dalam kelompok kecil sel,dan berakibat dihilanhkannya sel yang tidak dikehendaki selama embryogenesis dan dalam bebagai keadaan fisiologik dan fatologik.

B.      Penyebab Jejas Sel
1.      Hipoksia (pengurangan oksigen) terjadi sebagai akibat
   a.iskemia (kehilangan pasokan darah)
   b.oksigenasi tidak mencukupi (misalnya kegagalan jantung paru)
   c.hilangnya kapasitas pembawa oksigen darah (misalnya anemia,keracunan,karbon monoksida)
2.      Faktor fisika,termasuk trauma,trauma,panas,dingin,radiasi dan renjatan listrik
3.      Bahan kimia dan obat – oabatan termasuk
    a.Obat terapetik (misalnya,asetaminofen(Tylenol))
    b.bahan bukan obat (misalnya timbale alcohol)
4.      Bahan penginfeksi termasuk virus,ricketsia,bakteri  jamur dan parasit.
5.      Reaksi imunologik
6.      kekacauan genetic
7.      ketidak seimbangan niutrisi
Dari aspek jejas ada variabel diantaranya jenis, intensitas, periode. Jejas endogen dapat bersifat defek genetik, faktor imun, produksi hormonal tidak adekuat, hasil metabolisme yang  tidak sempurna, proses menjadi tua (aging). Sedangkan jejas oksigen dapat berbentuk agen kimiawi seperti zat kimiawi, obat-obatan (intoksikasi / hipersensitifitas), agen fisik misalnya trauma, ionisasi radiasi, listrik, suhu, dan lain-lain. Agen biologik pada infeksi mikroorganisme, virus, parasit, dan lain-lain.
Jejas seluler paling sering ditemukan dalam dunia kesehatan sehari-hari yang ditemukan sebagai akibat keadaan hipoksik atau anoksik, yang dapat disebabkan oleh banyak hal misalnya pada kondisi penderita dengan penyakit traktus respiratorius, penyakit jantung, anemi, keadaan iskemik karena terjadi penyempitan atau penutupan pembuluh darah oleh proses arteriosklerosis, trombus, embolus, radang (penyakit Winiwarter-Buerger), atau adanya penekanan dari luar.
1.      Jejas Akibat Radikal Bebas
Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan tidak stabil yang beriyeraksi dengan protei,lemak dan karbohidrat dan terlibat dalam jejas sel yang disebabkan oleh bermacam kejadian kimiawi dan biologic.
            Terjadinya radikal bebas dimulai dari :
a.      Absorpsi energi sinar (cahaya UV,sinar X)
b.      Reaksi oksidatif metabolic
c.       Konversi enzimatik zat kimia eksogen atau obat (CC14 manjadi CC13)
2.      Jejas kimiawi
Zat kimia menyebabkan jejas sel melalui dua mekanisme
a.      secara langsung misalnya Hg dari merkuri  klorida trikat pada grup SH protein membrane sel  menyebabkan peningkatan permeabilitas dan inhibisi transport yang bergantung kepada ATPase.
b.      melalui konversi kemetabolik toksik reaktif .sebaliknya metabolit toksik menyebabkan jejas sel baik melalui melaui ikatan kovalen langsung kepada prtein membrane danb lemak atau lebih umum memlalui pembentukan radikal bebas reaktif seperti yang diuraikan sebelumnya misalnya karbon tetra-klorida , yang dipakai luas pada industri binatu.

C.     Reaksi Sel Terhadap Jejas


Reaksi sel terhadap jejas dapat berakibat berbeda, berdasar perbedaan intensitas dan periode jejas, dapat disimpulkan dalam skema berikut, tanpa variabel jenis sel / jaringan.
Adaptasi = penyesuain terhadap lingkungannya
Reversibel = dapat mengalami serangkaian perubahan dua arah
Ireversibel = tidak dapat dikembalikan seprti keadaan semula
Apabila timbul jejas pada masa mudigah, sesuai intensitas dan periode jejas berlangsung, serta tahapan embriogenesissomatogenesis mudigah, dapat terjadi kegagalan secara total bila tahap blastemamorula mengalami jejas letal seluler. Bila jejas subletal-letal terjadi bila pada tahapan somatogenesis-organogenesis bayi lahir dengan kelainan kongenital yang dapat bersifat tunggal / multipel, unilateral atau bilateral.
Bentuk kelaianan konginetal dapat agenesis organ atau somatik, karena tidak ada analge (kancup embriogenesis organ tidak terbentuk), aplasi, bila anlage ada, tetapi tidak tumbuh (rudimenter) sehingga tidak dapat dikenal pada pencitraan secara radiologik organ tubuh viseral. Bentuk  organ tubuh rudimenter  tidak berfungsi, tidak berguna, hipoplasi, analge ada, tetapi dalam pertumbuhan tidak pernah mencapai ukuran normal.
Bila kelaianan seperti diuraikan diatas terjadi hanya pada salah satu organ yang berpasangan organ yang survive akan membesar, dan berusaha mengambil alih fungsi organ yang menderita kelainan, maka akan timbul kompensasi fungsional. Keadaan ini disebut sebagai hipertrofi kompensatorik.
Bentuk reaksi sel jaringan organ / sistem tubuh terhadap jejas, bergantung pada banyak faktor seperti telah disinggung dalam introduksi. Dari aspek perubahan fungsi dan atau struktur sel, sebagai berikut : retrogresif, bila terjadi proses kemunduran (degenerasi / kembali ke arah yang kurang kompleks), progresif (berkelanjutan, berjalan terus menuju keadaan lebih buruk untuk penyakit), adaptasi (penyesuaian) diantaranya atrofi, hipertrofi, hiperplasi, metaplasi.
1.      Mekanisme Umum
Sistem intrasel tertentu terutama rentan terhadap jejas sel:
a.      pemeliharaan integritas membrane sel.
b.      respirasi aerobik dan produksi ATP.
c.       sintesis enzim dan protein berstruktur
d.      preservasi integritas aparat genetik
            Sistem-sistem ini terkait erat satu dengan lain sehingga jejas pada saat kulkus membawa efek sekunder yang luas .konsekuensi jejas sel bergantungan kepada jenis lama dan kerasnya gen penyabab dan juga kepada jenis,status dan kemampuan adaptasi sel yang terkena.
            Perubahan marfologi jejas sel menjadi nyata setlah berperan system biokimia yang penting terganggu.
            Empat aspek biokimia yang penting sebagai perantara jejas dan kematian sel:
a.      radikal bebas berasal dari oksigen yang terbentuk pada banyak keaadan patologik dan menyebabkan efek yang merusak pada struktur dan fungsi sel.
b.      Hilangnya Homeotasis kalsium dan meningkatnya kalsium intra sel. Iskemi dan toksin tertentu menyebabkan masuknya ion kalium kedalam sel dan lepasnya ion kalsium dari mitokondria dan reticulum endoplasmic.peningkatan kalsium sistolik mengaktifkan fosfolifase yang memecah fosfolifid membrane protease yang menguraikan protein membran dn sitoskeletal,ATPase yangmempercepat penguraian ATP dan endonukleas yang terkaitdengan fragmentasi kromatin.
c.       Deplesi ATP karena dibutuhkan untuk proses yang penting seperti transportasi pada membran,sintesis protein dan pertukaran fosfolifid.
d.      Defek permeabilitas membrane.membran dapat dirusak langsung oleh toksin agen fisik dan kimia,komponen komplemen litik dan perforin atau secara tidak langsung seperti yang diuraikan pada kejadian sebelumnya.
2.      Macam-Macam Adaptasi
Atrofi yaitu suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurba dengan ukuran normal, dapata bersifat baik fisiologik maupun patologik, umum atau lokal. Contohnya yaitu pada proses menjadi tua (aging), secara fisiologik seluruh bagian tubuh tampak mengecil secara bertahap, tanpa memberi gejala klinik yang drastis, kecuali yang berhubungan  dengan penurunan aktifitas seksual dapat disertai gangguan emosional cukup sserius pada individ tertentu.
Adanya penurunan aktifitas endokrin dengan cakupan pengaruh atas baik target sel maupun target organ yang berbeda, merupakan contoh atrofi umum dan lokal yang bersifat fisiologik (degenerasi senilis) atau patologik (disebabkan keadaan patologik, melisut pasca peradangan atau sebagai akibat pemakaian preparat hormonal tanpa kontrol sehingga timbul feed back mechanism keadaan kurus kering sebagai akibat kurang makan berkepanjangan dapat menimbulkan kelainan patologik yang disebut marasmus (defisiensi cukup), emasiasi atau inanisi (menderita penyakit kronik berat, fungsi pencernaan melemah atau nafsu makan hilang).
Hipertrofi yaitu ukuran sel jaringan atau organ yang menjadi lebih besar dari pada ukuran normalnya. Keadaan inipun dapat bersifat fisiologik dan patologik, umum atau lokal. Kedaan atrofi yang selalu diikuti penurunan fungsi bagian yang terkena, hipertrofi dapat memberi variasi fungsional yaitu : meningkat, normal, atau menurun. Hal ini dilandasi apa sebenarnya yang menimbulkan keadaan hipertofi.
Misalnya perbesaran ukuran organ terutama disebabkan oleh proliferasi sel unsur stroma atau substansi antar sel, sel parenkim dapat terdesak, sehingga fungsi organ akan menurun. Keadaan ini disebut pula sebagai pseudo hipertrofi. Bila yang menjadi banyak atau membesar sel parenkim akan timbul peningkatan fungsi. Hipertrofi yang murni adalah yang terjadi pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelet pada jaringan yang terdiri atas sel permanen misalnya otot skelat pada binaragawan atau muskulus gastroknemius pada tukang becak, karena dipicu atau distimulus oleh peningkatan fungsi.
Hiperplasia, dapat disebabkan oleh adanya stimulus atau keadaan kekurangan sekret atau produksi sel terkait. Keadaan ini hanya dapat terjadi pada populasi labil(dalam keadaan siklus sel periodik,seperti sel lapis epidermis, sel darah) atau sel stabil(dalam keadaan tertentu masih mampu berproliperasi, misalnya sel hati, sel epitel kelenjar, sel otot polos dinding uterus), dan tidak terjadi pada sel permanen(sel otot skelet, sel saraf, sel otot jantung). Proses hiperplasi yang tidak terkontrol dapat mengalami transpormasi kearah pertumbuhan terus menerus, tidak terkoordinir, tidak berguna, bersifat paristik atas jaringan atau organ baik setempat maupun secara metabolik sistemik, disebut neoplasma.
Metaplasia adalah bentuk adaptasi terjadinya perubahan sel matus jenis tertentu menjadi sel matur jenis lain. Epitel torak endoserviks daerah perbatasan dengan epitel skuamosa, adalah contoh yang serinh diutarakan disamping epitel bronkus perokok. Sel dalam proses metaplastik polarisasai pertumbuhan sel reserve, sehingga menimbulkan keadaan yang disebut displasia, dengan 3 tahapan yaitu: Ringan, Sedang, Berat. Bila jejas atau iritans dapat diatasi, seluruh bentuk adaptasi dan displasi dapat pulih menjadi normal kembali. Tetapi apabila keadaan displasi berat tidak ditanggulangi, akan terjadi perubahan ganas intra-epitelial atau in situ(karsinoma tahap dini).
Degenerasi adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia intraseluller yang disertai perubahan morfologik, akibat jejas nonfatal pada sel. Pada telaah biomolekular terjadi proses penimbunan(storage)atau akumulasi cairan atau zat dalam organel sel, yang kemudian menyebabkan perubahan morfologi sel, terutama dalam sitoplasma, yang secara mikroskopik cahaya dengan proses pulasan rutin memberi kesan sel menggembung(bengkak), sitoplasma atau granuler kasar, sehingga disebut degenerasi keruh(cloudy swelling).
Kelainan metabolisme sel tahap ini sering ditemukan pada sel tubulus proksimalis ginjal, hati, jantung, dalam prodroma infeksi. Dengan mikroskop elektron ditemukan kerusakan retikulum endoplasma dan filamen mitokondria, yang menimbulkan pragmentasi setelah proses pembengkakan maksimal kedua organel tidak tertoleransi lagi. Pragmen- partikel terbentuk mengandung unsur lipid dan protein, yang akan meningkatkan tekanan osmosis intrasel, sehingga komponen cairan ekstrasel masuk, dan terjadinya edema intrasel.
Kompenen protein dominan dalam proses ini adalah albumin, sehingga kemunduran sel yang terjadi disebut degenerasi albumin. Kemunduran bentuk ini masih reversibel. Tetapi apabila proses berlanjut atau disertai peningkatan intensitas jejas sel sampai dengan timbul pembengkakan vesikel, secara mikroskopik (cahaya atau elektron) tampak vakuol intrasel, kemunduran sel ini disebut degenerasi vakuoler atau degenerasi hidropik, yang pada umumnya masih bersifat reversibel. Degenerasi hidropik yang terjadi pada vili korialis, disebut mola hidatidosa, karena seluruh stroma vili yang avaskuler larut menjadi cairan mengisi bentuk vili yang menggembung mirip buah anggur atau kista hidatid (kehamilan buah anggur = hydatidiform mole). Penyebabnya ialah ovum patologik. Vili terbentuk  afungsional, janin tidak dapat hidup. Karena batas kemunduran sel reversibel dan ireversibel sering tidak jelas, asumsi atas penggolongan reaksi sel terhadap jejas yang masih reversibel disebut degenerasi, yang ireversibel menuju kematian sel disebut nekrosis, kadang kurang tepat.
Keadaan yang dapat menimbulkan afungsional sel secara mendadak sering belum menimbulkan kelainan morfologik-struktut sel / jaringan / sistem tubuh. Contoh terkena aliran listrik voltase tinggi, kematian penderita belum menimbulkan kelainan morfologik-struktural, sehingga pada otopsi klinik tidak ditemukan kelainan sel / jaringan / organ / sistem tubuhb sebagai penyebab kematian mendadak (cause of sudden death). Dalam kepustakaan mutakhir, pada telaah reaksi biokimiawi secara teoritis dapat ditarik benang merah proses seluler reversibel dan ireversibel.
Infiltrasi bentuk retrograsi dengan penimbunan  metabolit sistemik pada sel normal (tidak mengalami jejas langsung seperti pada degenerasi). Dalam keadaan normal, sel tubuh manusia mengandung unsur utama bahan metabolisme tubuh, yang terdiri atas lemak / zat lipid, protein / asam amino, dan karbohidrat / glikogen-glukose, yang secara kuantitas (senyawa kimia) berbeda, bergantung kesatuan tugas fungsionalnya. Dalam keadaan normal zat metabolisme berada dalam sitoplasma, bila depo intrasel lebih dapat sampai dengan intranukleus. Seperti pada proses degenerasi, apabila ada infiltrasi zat berlebihan melampaui batas kemampuan organel sel terkait, sel dapat pecah, debri sel akan ditanggulangi sistem makrofag(SRE : Sistem Retikulo Endotel), yang mempunyai daya fagositosis (memasukin partikel dalam fagolisosom / intrasitoplasma untuk didegrasi atau dinetralisasi untuk dimanfaatkan / disekresi. Bila tidak dapat didegradasi diamankan ditimbun dalam sistem gagolisosom) atau dapat langsung secara imbibisi-osmotik masuk sistem pembuluh darah sehingga secara serologik dapat dideteksi produk zat yang berlebih, yang yang merupakan komponen seluler pecah maupun zat-zat yang terdepo berlebih. Penimbunan baik pigmen endogen-eksogen maupun mineral dilandasi proses serupa dimana gangguan metabolisme seluler (primer : ada defek enzimatik seluler)atau gangguan metabolisme sistematik (sekunder : konsumsi oaral maupun pemberian intravaskuler berlebih). Pada tahap awal proses primer dan sekunder dapat dibedakan secara morfologik, melihat deminasi depo intrasel terkait defek enzimatik (primer) atau dalam SRE (sekunder), tahap lanjut metabolisme manjadi rancu, karena telah disertai proses jaringan lokal dan / sistemik yang dapat memperburuk-memperberat fungsi sel / jaringan secara timbal-balik, berantai, sukar dikenal secara morfologik.

A.     Iskemi dan Hipoksi
Iskemi (yunani: ischein=menekan,  haima=darah): defisiensi darah pada suatu bagian, akibat konstiksi fungsional atau obstruksi aktual pembuluh darah.
Etiologi : pada kontsruksi (mengerut=striktur) fungsional pembuluh darah, tidak ada kelinan dinding pembuluh. Konstriksi fungsional dapat disebabkan neurogen dan biasanya berhubungan dengan sistem persyarafan otonom ; stimuli dapat bersifat psikis atau rangsang mediator vasokontriksi lokat akibat adanya kerusakan jaringan lokat dan atau sistemik bila mediator vasokontriksi beredar dalam darah. Obstruksi (sumbmbatan) aktual pembuluh darah dapat disebabkan oleh banyak hal, baik yang bersifat lokal maupun yang datang bersama aliran darah berupa zat komponen darah atau benda asing (trombosit, embolus, trombo-embolus; akan dibahas dalam bab lain)
Akibat : jejas sel, berdasarkan beratnya defisiensi pendarahan yang ditimbulkannya, dapat refersibel (degenerasi) atau ireversibel (nekrosus). Proses intraseluler telah ditampilkan dalam skema umum. Dampak senmtral yang tampak adalah gangguan toksidasi fosforirasi mitokondria sehingga timbul penurunan  ATP (adenosin trifosfat), yang berdampak luas atas aktifitas sel, seperti : gangguan pompa NA+, Glokolisis Anaerob meningkat diikuti penurunan glikogen sebagai konsekuensi upaya menetralisir penurunan ATP diserati penurunan pH intraseluler yang berdampak agregasi (penggumpalan) partikel romatin inti; retikulum endoplasma bergranula akan melepaskan ikatan ribosom dan polisommenjadi monosom. Penurunan pompa Na+ (influks), sesuai mekanisme transfor aktif pompa Na+ K+yang melibatkan enzim Atpase yang terikat pada membran sel, dalam kedaan normal akan mempertahankan kadar K+ intrasel tinggi dan kadar Na+ intrasel rendah. Kadar K+ intarasel yang tinggi menjaga homeostatis dan bebrbagai proses penting, seperti biosintesis protein, aktifitas enzim tertentu, dll. Pom pa Na+ yang menurun menyebabkan penyeluaran K ke medium ekstraseluler, sehingga aktifitas Atpase meningkat, disertai peningkatan kadar Na+ intrasel vs penurunan K intrasel, diikuti pemasukan air isoosmotik; sel jadi bengkak, dan terjadi dilatasi retikulum endoplasma. Pembengkakan sel dalam proses ini dapat disebabkan oleh peningkatan tekanan osmotik intrasel akibat berlangsungnya proses katabolisme intrasel. Sehingga terbentuk ion anorganik senyawa fosfat, laktat, nukleosida purine. Koreksi iskemik sampai dengan tahap ini, jejas reversibel.
Hipoksi adalah penurunan pemasukan oksigen ke jaringan dibawah kadar fisiologi, walaupun perfusi jaringan oleh darah memadai. Keadaan ini terjadi pada defek transfor oksigen dalam peredaran darah, misalnya pada anemi karena hemoglobin darah total menurun atau kondisi hemoglobin yang tidak normalaktivitas sumsum tulang dalam batas normal (hipoksiameni);  atau pada keracunan sianida, sehingga kempuan utilasi oksigen jaringan terganggu (hipoksi histotoksi); dapat pula terjadi pada keadaan berkurangnya oksigen yang mencapai darah, yang terjadi karena ada penurunan barometrik pada ketinggian yang tinggi (hipoksi hipoksik);  dan pada kegagalan tranportasi oksigen yang sebenarnya telah sempurna terikat dalam darah. Tetapi tidak terpompa baik dalam sirkulasi darah tanpa kelainan pembuluh darah, seperti terjadi pada payah/gagal jantung. Dampak seluler hipoksik dan iskemik serupa, selalu ada perbedaan latar belakang proses awal, tanpa fariabel akibat lain yang spesifik atas penderita pada tiap penyebab hipoksik.

B.      Jenis jejas
1.      Jejas Reversibel
Mula-mula hipoksia menyebabkan hilangnya fosforilasi oksidatif  dan pemberntukan ATP oleh mitokondria.penurunan ATP (dan peningkatan AMP secara bersamaan) merangsang fruktokinase danm fosforilasi,menyebabkan  glikolisis aerobik. Glikogen cepat menyusut dan asam laktat dan fosfat anorganik terbentuk,sehingga menurunkan PH intrasel pada saat ini terjadi  pengumpalan kromatin inti.
            Manifestasi awal dan umum pada jejas hipoksik non letal ialah pembengkakan sel akut ini disebabkan oleh.
a.kegagalan transfortasi aktif dalam mrmbran dari pada ion Na,ion K-ATPase yang sensitive oubain mengakibatkan natrium masuk kedalam sel ,kalium keluar dari dalam sel dan bertambahnya air secara isokomik.
b.peningkatan beban osmotik intrasel karena penumpukan fosfat dan laktat anorganik serata nukleosida purin.
2. Jejas ireversibel
Jejas ireversibel ditandai ole vakuolisasi keras mitondria kerusakan membrane plasma yang luas ,pembengkakan lisosom oleh bocornya enzim kedalam sitoplasma dan karena aktivasi pencernaan enzimatik komponen sel dan inti.
Ada dua peristiwa yang penting  pada jeja ireversibel :deplesi ATP dan kerusakan  mebran sel.
a.      Deplesi ATP peristiwa awal pada jejas sel yang berperan pada konsekuensi hipoksia iskemik yang fungsional dan structural dan juga pada keruksaan membran walaupun demikian masih menjadi pertanyaan apakah hal ini adalah sebagai akibat atau ireversibelitas.
b.      Kerusakan membran sel fase paling awal jelas  ireversibel berhubungan dengan defek membran sel fungsional dan structural.beberapa mekanisme mungkin  berperan pada kerusakan membranedemekian.
c.       kehilangan fosfolifid yng progresif  disebabkan oleh :
1) Aktifitas fosfolifid membrane oleh peningkatan kalsium sistolik dissul oleh degradasi fosfolifid dan hilanhnya fosfolifid  atau penurunan reasilasi dan sintesis fosfolifid munhkin berhubungan dengan hilannya ATP .
d.      Abnormalitas sitoskeletal .Aktivasi protease intrasel didahului oleh peningkatan kalsium sistolik dapat menyebabkan pecahnya elemen sitoskeletal intermediate menyebakan mebran sel rentan terhadap tarikan dan robekan terutama dengan adanya pembengkakan sel.
e.      Spesies oksigen reaktif.hal  ini terjadi  pada jejas reperfusi yang terjadi setelah pemulian aliran darah keorang yang iskemik .spesies oksigen yang toksik kebanyakan terbentuk dari leukosit polimorfonukleaus yangv berinfiltrasi.
f.        Produk pemecahan lipid.asam lemak bebas dan lisfosfolifid dan langsung bersifat toksik terhadap membran
g.      Hilangnya asam amino intrasel seperti glisin dan L-alanin yang penyebabnya belum diketahuai .
            Hilangnya integritas membrane menyebabkan influx massif kalsium dari ruang ekstrasel ,berakibat disfungsi mitokondria,inhibisi enzim sel denaturasi protein dan perubahan sitoglogik yang karakteristik bagi nekrosis  koagulatif .
            Keadaan iskemik dan hipoksi berkelanjutan, atau menjadi bertambah berat akan memperburuk reaksi intrasel karena akan disertai proses kerusakan membran sel dan/ atau intisel, sehingga perbaikan situasi tidak akan bermanfaat lagi. Atas kehidupan sel yang terkena jejas. Jejas reversibel berubah menjadi ireversibel. Kerusakan membran sel dapat terjadi akibat :
  1. Kekurangan/habisnya ATP sel.
  2. Fosfolipid membran hilang (sintesis turun, degradasi naik)
  3. Terbentuknya partikel lipid (asam lemak bebas, lisofosfolipid)
  4. Spesimen oksigen toksik
  5. Perubahan sitoskelet
  6. Pecahnya lisosom.
Membran sel niormal terdiri atas susunan mosaik lipid protein, senyawa biomolekuler fosfolipid dan globul-globul protein tertancap dalam dua lapisan lipid. Bila membran sel masih intakt (utuh, tanpa cacat), merupakan hal yang penting dalam menjaga permeabilitas dan volume sel normal, regulasi volume, peningkatan permeabilitas atas molekul-molekul ekstrasel, misalnya inulin. Bila secara ultrastruktur  ditemukan defek membran plasma keadaan ini merukpakan tahap awal jejas sel ireversibel. Hasil akhir kerusakan membran plasma akan menimbulkan kalsium (Ca++). Influks, dari ekstraseluler yang berkonsentrasi tinggi (10ˉ³M). Jaringan iskemik masif akan mengalami reperfusimasif Ca++, dan setelah reoksigenisasi dengan cepat ditarik kearah mitokondria-menetap-meracuninya, menghambat enzim sel, mengubah bentuk protein intrasel secara denaturasi, sehingga tidak dapat berfungsi lagi secara biomolekulr. Kematian sel bersifat khas, disebut nekrosis koagulatif=infrak.

C.      kematian Sel
Pembengkakan sel merupakan manifestasi hamper universal daripada jejas reversible pada misroskopi cahaya.pada sel yang terlibat dalam metabolisme lemak, perlemakan juga menunjukan tanda jejas reversible.
Nekrosis merupakan perubahan morfologik yang menyusul kematian sel pada jaringan atau organ hidup.
Dua proses menyebabkan perubahan morfologik dasar pada nekrosisdenaturasi protein, pencernaan enzimatik organel dan sitosol.Autolysis menunjukan pencernaan enzimatik oleh enzim lisosom sela mati sendiri. Heterolysis adalah pencernaan oleh enzim lisossom leukosit imigran. Sel nekrotik tampak eosinpfilik dan seperti kaca bdervakuol. Membrane sel terpecah.perubahan inti pada sel nekrotik meliputi piknosis (inti kecil, padat); kariolisis (inti pucat, larut); dan karioreksis (inti terpecah banyak gumpalan).
1.      Jenis nekrosis.
a.      Nekrosis koagulativa. Pola nekrosis  iskemik yang lazim ini I, dan organ lain.yang diuraikan sebelumnya, terjadi pada miokard, ginjal, hati.
b.      nekrotik mencair. Terjadi bila autolysis dan heterolysis melebihi denaturasi protein. Daerah nekrotik melunak dan terisi dengan cairan. Paling sering terlihat dalam otak dan terinfeksi bakteri local (abses)
c.        nekrosis perkijuan. Khas pada lesi tuberkolosis, makroskopik terlihat sebagai bahan lunak, rapuh dan menyerupai kiju dan secara mikroskopik sbagaibahan amorf eosinifiik dengn debris sel.
d.       nekrosi lemak. Pada jaringn lemak disebabkan ole keraja lipase(yang bersala dari sel pancreas rusak atau makrofag) yangmengkatalisis dekomposisi trigliserid menjadi asam lemak.
2. Apoptosis
Bentuk kematian sel ini berbeda dengan nekrosis dalam beberapa segi dan terjadi pada keadaan berikut ini:
1.destruksi sel terprogram selama embryogenesis
2.inovolusi jaringan bergantung pada hormone (misalnya, endrometrium, prostat)pada usia dewasa.
3. delesi sel pada populasi sel berproferasi (misalnya, epitel kripta intestin), tumor, organ limfiod.
4. atrofi patologik organ parenkimal akibat obstruksi duktus.
5. kematian sel oleh sel T sitotoksik.
6. jejas sel pada penyakit virus tertentu.
7. kematian sel karena beberapa stimulus yang merusak yang terjadi pada takaran rendah (misalnya, jejas termal ringan)
Cirri morfologik apoptosis meliputi:
1. penyusutan sel
2. kondensasi dan fragmentasi kromatin
3. pembentukan gelembung sitoplasma dan jisim apoptotic
4.fagosistosis jisim apoptotic oleh sel sehat didekatnya atau makrofag
5.tidak adanya peradangan.
Karena apoptosis terjadi pada sel tunggal atau sekelompok kecil sel dan tidak nmenyebabkan  peradangan mungkin sulit untuk menunjukannya secara histologik.
mekanisme  kondensasi  dan fragmentasi kromatin dikaitkan dengan fragmentasi DNA internukleoson yang karakteristik seperti yang terlihat pada elektrroforesis agar diperkirakan fragmentasi dioerantarai oleh aktivasi endoknuklease yang sentif kalsium karena peningkatan kalsium sitosolik bebas yang terjadi pada awal apoptosis. Aktivas transglutaminase berpengaruh sebagian pada    perubahan bentuk dan volume dan fagositosis jissim apoptotik diperantarainoleh reseptor pada makrofag untuk komponen permukaan sel apoptik.
Pada banyak keadaan,apoptosis bergabtung kepada aktivasi dan gen sintesis protein baru dan diperkirakan pada proses ini diatur oleh sejumlah gen terkait apoptosis pada manusia ini termasuk bcl-2 yang menghambat apoptosis dank arena itu memperpanjang daya hidup sel p-53dalam keadaan normal merangsang apoptosis tetapi bila bermutasi atau hilanh condong pada daya hidup sel dan c-myc yang produk proteinnya merangsang atat menghambat apoptosis bergantung kepada adanya sinyal lain.

G. Perubahan Seluler pada Jejas sel
1. Lisosom
         Heterofagi adalah ambilan bahan dari ingkungan luar dengan fagositosis contoh fagositosis dan degradasi bakteri oleh leukosit penyingkiran debris nekrotik oleh makrofag reabsorpsi protein oleh tu bulus proksimal.
Autofagi adalah pagositosis oleh lisosom organel intera sel yang sedang rusaktermasuk mitokondria dan reticulum endoplasmik. Autosom terutama terlihat pada sel yang mengalami atropi. Lisosom dengan debris yang belum dicerna (vakou autofagik) dapat bertahan dalam sel sebagai jisimresidu atau mungkin dikeluarkan dari sel.
Hypertropi reticulum endoplasmic halus
Obat-obat tertentu (misalnya fenobarbital) merangsang hypertrophy reticulum endoplasmic halus, tempat detoksifikasi obat-obat ini dengan fungsi campur jalur transpor electron oksidase (P-450). Hal ini beraibat meningkatnya toleransi terhadap obat ini dan meningkatnya kapasitas untuk detoksifikasi obat-obat lain yang ditangani dengan system yang sama.
Akumulasi interaseluler
Protein, karbohidrat, dan lipid dapat berakumulasi dalam sel dan menyebabkan jejas pada sel dapat berupa
a. isi sel normal yang terkumpul berlebihan
b. bahan abnormal biasanya produk metabolism abnormal.
c. suatu pigmen
proses yang berakibat akumulasi interaseluler abnormal meliputi :
a. metabolism abnormal suatu bahan endogen normal (misalnya, perlemakan)
b. kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk metabolism bahan endogen normal atau abnormal (misalnya, penyakit penimbunan lisosomal)
c. detosisi bahan ekstrogen abnormal (misalnya, makrofag berisi karbon) 
2. Steatosis ( perlemakan )
Ini menggambarkan bahan normal (trigiserid) yamg terakumulasi berlebihan dan mengarah kepada peningjatan absolute lipid intrasel hal ini berakibat pembentukan vakuol  lrmak intrasel kadang – kadang terjadi pada hamper semua organ tetapi palinh sering dalam hati bila berlebihan dapat mengarah pada sirosis.
Patogenesis perlemakan hati penyebab perlemakan hati meliputi enyalahgunaan alcohol malnutrisi,protein diabetes mellitus,obesitas,hipotoksin dan obat hati tampak membesar,kuning dan berlemak,lemak secara mikroskopik terlihat sebagai vakoul besar.keadaan ini disebskan ole mekanisme sebagai berikut:
a.masuknya asam lemak berlebihan kedalam hati misalnya pada kelaparan,terapi kortikoseroid
b.sintesis asam lemak meningkat yang betas
c.oksidasi asam lemak berkurang
d.esterifikasi asam lemak menjadi trigliserid meningkat karena meningkatnya alfa –gliserofosfat (alcohol
d.sintesis apoproyein berkurang (keracunan karbon tetra klorida)
e.sekresi lipoprotein yang terganggu dari hati (alcohol pemberian asam orotat)
kegagalan hati akut pada kehamilan dan sindrom reye kadang – kadang fatal tetapi jarang dicurigai karena defek oksidasi motokondria.
Kolesterol dan Ester kolesterol
Pada aterosklerosis lipid ini terakumulasi dalam sel otot polos dan makrofag.kolesterol intrasel terkumpul dalam bentuk vakuol sitoplasma kecil,kolestero ekstrasel memberikan karakteristik sebagai ruang seperti celah yang terbentuk oleh Kristal kolesterol yang larut.
Pada hiper lipidemaia didapat dan herediter lipid terakumulasi dalam makrofag dan sel mesenkim.pada focus jejas dan peradangan makrofag terisi lipid terbentuk dari fagositosis lipid membran yang berasal dari sel yang rusak (makrofag berbuih)

H. Penuaan Seluler
        Dengan bertambahnya usia terjadi perubahan fisiologik dan strukturalpada hamper semua organ penuaan terjadi karena factor genetik diet keadaan social dan adanya penyakit yang berhubungan dengan ketuaan seperti arteriosklerosis diabetes dan arthritis.selain itu perubahan sel dirangsang oleh usia yang mmenggamberkan akumulasi progresif dari jejas subletal atau kematian sel selama bertahun – tahun diperkirakan merupakan komponen penting dalam penuaan.
Perubahan fungsional dan morflogi yang terjadi pada sel yang menua adalah :
a. penurunan fasforilasi oksidatif pada mitokondria
b. berkurangnya sintesis DNA dan RNA untuk protein dan reseptor sel structural enzimatik
c. menurunnya kemampuan ambilan mkanan dan perbaikan kerusakan kromosom.
d. nukleos berlobus tidak teratur dan abnormal.
e. mitokondria pleomofpig, reticulum endoplasma menurun dan jisim golgi berubah bentuk
f. akumulasi pigmen lipofusin secara menetap.

Terjadinya penuaan sel belum jelas, tetapi mungkin bersifat multi factor ini melibatkan. Program molekuler dari pada penuaan sel dan penagruh eksogen berkesnambungan yang menuju pada penurunan kemampuan untuk hidup.
Adanya penuaan sel dapat diduga dari penelitian in vitro yang menunjukan bahwa fibroblast diploid manusia normal dalam biaan mempunyai masa hidup tertentu dan populassi berlipat ganda yang terbatas yang bergantung pada usia. Penyebab penuaan replikatif semacaminimungkin disebabkan oleh aktifasi gen spesifik penuan gen pengatur pertumbuhan berubah atau hilang, induksi inhibitor pertumbuhan pada sel menua dan mekanisme lain. Salah satu hipotesis defek gen ini adalah adanya telemetric sehortening kromosom yang terjadi dengan bertambahnya usia, menyebabkan hilangnya DNA dari ujung telometrik kromosom, sehingga terjadi gen esensial dan menyebabkan berkurngnya masa hidup.
Mekanisme potensial defek wear and tear eksogen meliputi:
1. kerusakan radikal bebas karena pemaparan berulang terhadap bahan eksogen dari lingkungan atau pengurangan progesif mekanisme pertahanan anti oksidan (vit E) radikal bebas menyebabkan akumulasi lipofusin kerusakan asam nuklet, mutasi DNA mitokondria dan perubahan oksidatif nukeat, mutasi DNA mitokondria, dan perubahan oksidatif enzim sehingga dapat didegradasi oleh protease selanjutnya mempengaruhi fungsi sel.
2. glikosilasi protein non enzimatik yang menuntun pada terbentuknya glikosilasi lanjut produk akhir, sehingga terjadi hubungan silang dengan protein didekatnya dan sejumlah efek biokimia yang potensial merusak.
3. perubahan induksi protein renjatan panas. Respon renjatan panas merupakan mekanisme pertahanan yang pentingterhadap stress dan kehilangannya bertambahnya usia mungkin menurunkan kemampuan sel untuk hidup.


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
keadaan homeostasis mantap .sel bereaksi terhadap pengaruh yang merugikan denga cara:
1.Beradaptasi
2.mempertahankan jejas tidak menetap
3.mengalami jejas menetap dan mati
            Adaptasi sel terjadi bila stress fisiologik  berlebihan atau suatu rangsangan yang patologik menyebabkan terjadinya keadaan baru yang berubah yang mempertahankan kelangsungan hidup sel.contohnya ialah Hipertropi (pertambahan masa sel) atau atrofi (penyusutan masa sel),jejas sel yang reversible menyatakan perubahan yang patologik yang dapat kembali ,bila rangsangannya dihilangkan atau bila penyebab jajes lemah .jejas yang ireversibel  merupakan perubahan patologik yang menetap dan menyebabkan kematian .
            Terdapat dua pola morfolgik kematian sel yaitu nekrosis dan apoptosis .nekrosis adalah bentuk yang lebih umum setelah rangsang eksogen dan berwujud sebagai pembengkakan ,denaturasi dan koagulasi  protein,pecahnya organel sel dan robeknya sel.aptosis datandai oleh pemadatan kromatin dan pemadatan kromatin dan fragmentasi terjadi  sendiri atau dalam kelompok kecil sel,dan berakibat dihilanhkannya sel yang tidak dikehendaki selama embryogenesis dan dalam bebagai keadaan fisiologik dan fatologik.

B.      Saran
Jika sel terkena jejas maka   akan melakukan adaptasi tersendiri yaitu dengan atropi, hipertropi, hyperplasia, metaplasia. Namun apabila jejas tersebut berat dan tubuh tidak dapat beradaptasi atau tidak dapat menahan maka kemungkinan sel akan mengalami kematian.  Untuk memperkecil keparahan atau efek dari jejas, maka ada cara-cara untuk memperkecil itu semua. Dengan mengetahui kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan jejas maka setidaknya kita dapat menanggulangi efek dari jejas.