6 Nov 2011

Anak Indigo? Siapakah Mereka?


Kata Indigo dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah “warna biru tua yang diperoleh dari tumbuhan nila atau tarum”. Anak Indigo merupakan istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang synesthete bernama Nancy Ann Tappe dalam bukunya yang berjudulUnderstanding your life through color. Disebutkan sebagai anak indigo karena warna aura yang terpancar adalah warna indigo atau biru tua, aura sendiri cahaya yang dipancarkan oleh manusia dan hanya dapat dilihat dengan foto aura atau oleh seseorang yang memang memiliki kelebihan untuk dapat melihat cahaya aura.
Lalu apa bedanya mereka dengan anak-anak lain? Mungkin pertanyaan itu juga yang mengakibatkan banyaknya terjadi spekulasi tentang fenomena kemunculan anak-anak yang dikatakan ajaib ini, secara kasar perbedaan mereka dari anak-anak yang lahir sebelumnya adalah mereka terlahir dengan seperangkat atribut psikologis yang berbeda dan belum pernah terdokumentasikan pada generasi sebelumnya.
Secara fisik anak indigo memang sama dengan anak-anak lainnya tetapi mereka memiliki batin yang tua (old soul), sehingga mereka sering kali menunjukan kepemilikkan jiwa orang yang lebih dewasa dibandingkan dengan jiwa konservatif yang biasa muncul didalam anak seusianya. Ditambah mereka juga terkadang memiliki kemampuan intuisi yang sangat mengagumkan, dan seringkali memiliki IQ yang berada pada tingkat diatas rata-rata.
Kemampuan Intuisi yang mereka miliki membuat mereka menjadi begitu istimewa, terkadang mereka dapat menebak apa yang belum terjadi tanpa adanya proses rasionalisasi dan juga proses intelektualitas. Inilah yang membuat mereka sangat istimewa, indera keenam yang mereka miliki bekerja lebih aktif dibandingkan dengan manusia dari generasi sebelumnya.
Selain itu kecerdasan spiritual yang menakjubkan membuat anak indigo menjadi manusia dengan kesadaran spiritual yang tinggi, dimana mereka memiliki tujuan tersendiri dalam kehidupan ini, dengan pemaknaan yang mendalam serta komitmen dalam bertujuan. Kecerdasan spiritual yang mereka miliki bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar ego atau jiwa sadar sehingga menjadikan mereka manusia yang benar-benar utuh secara intelektual, emosional dan spiritual.
Tidak ada catatan jelas yang dapat menentukan kapan tepatnya untuk pertama kali anak indigo terlahir, namun sebagian ilmuwan berpendapat pada akhir tahun 1970-an merupakan tahun kelahiran mereka yang pertama, dan semakin bertambah untuk tahun-tahun berikutnya.
Pada awal kemunculannya para anak indigo lebih dianggap sebagai penderita suatu kelainan atau menderita suatu penyakit, mereka sering di cap sebagai pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorder) yang biasa disebut gangguan hiperaktif kekurangan perhatian, ADD (Attention Deficit Disorder) gangguan kekurangan perhatian,  dan juga autis. sehingga mereka sering diusahakan agar sembuh darisuatu label penyakit yang tidak benar adanya.
Lee carroll & Jan tobber dalam bukunya The Indigo Children mengemukakan 10 ciri umum dari anak Indigo, yaitu:
  1. Mereka memasuki dunia dengan perasaan keningratan (dan sering kali bertindak seperti itu).
  2. mereka memiliki perasaan “pantas untuk berada di sini”, dan terkejut jika orang lain tidak berpandangan seperti itu.
  3. harga diri bukanlah persoalan besar. Mereka sering memberitahu orang tua mereka tentang “siapa diri mereka”.
  4. mereka memiliki kesulitan dengan otoritas absolut (otoritas tanpa penjelasan atau pilihan).
  5. mereka benar-benar tidak akan melakukan hal-hal tertentu, sebagai contoh; menunggu di antrean sangat sulit bagi mereka.
  6. mereka merasa frustasi dengan sistem yang berorientasi pada ritual dan tidak memerlukan pemikiran kreatif.
  7. mereka sering melihat cara-cara yang lebih baik dalam melakukan segala sesuatu, baik di dalam rumah maupun di sekolah, yang membuat mereka tampak seperti perusak sistem, tidak patuh pada sistem apapun.
  8. mereka tampak antisosial kecuali jika mereka bersama dengan orang-orang yang sejenis dengan mereka. Jika tidak ada orang lain yang memiliki kesadaran yang sama disekitar mereka, mereka sering berpaling kedalam diri, merasa seperti tidak ada orang lain yang memahami mereka. Sekolah sering kali menjadi luar biasa sulit bagi mereka secara sosial.
  9. mereka tidak akan bereaksi terhadap disiplin “rasa bersalah”
  10. mereka tidak malu memberitahu anda tentang apa yang mereka butuhkan.
Selama ini fenomena anak Indigo terlihat lebih menyita dunia spiritual yang berujung pada magis dan para-psikologis dalam pembahasannya, sehingga bagi mereka yang berpegang pada positivisme akan segera menolak keberadaan anak indigo. Jika ada anggapan kalau para Indigo adalah para anak setan yang harus dimusnahkan dan haruskah kita menghabiskan seluruh generasi yang baru itu dengan melakukan genosida atau pemusnahan massal, Atau mungkin juga ada anggapan kalau para indigo merupakan para malaikat yang terlahir sebagai manusia, kalau memang demikian adanya pasti akan tercipta suatu kehidupan yang sangat baik di masa yang akan datang. Perdebatan tentang mereka sampai saat ini masih terus berlangsung.
Banyak yang mengaitkan ramalan Notradamus tentang dunia masa depan yang akan dipimpin oleh manusia-manusia bersorban biru dimana sorban biru itu kini diartikan dengan kehadiran anak-anak dengan aura indigo ini. Ada juga yang melihat bahwa para anak indigo merupakan suatu reinkarnasi dari orang-orang terdahulu, bukan hanya dari jiwa orang yang telah meninggal dunia di bumi tapi juga dari jiwa makhluk lain dari dimensi yang lain, biarlah pandangan itu diyakini oleh mereka yang meyakini, yang jelas mereka, para indigo, akan segera menguasai seluruh muka bumi, karena berdasarkan hasil penelitian ternyata pada tahun 2006 saja 80% dari anak-anak yang terlahir memiliki aura berwarna Indigo.
Dengan demikian fenomena indigo bukanlah sesuatu hal yang dikatakan aneh lagi, hanya sebagai sebuah bentuk nyata dari evolusi kesadaran manusia. Mereka ada disekitar anda, hidup bersama anda, dan mungkin juga salah satu dari mereka adalah anda. (Amarilldo)
Sumber:
Lee carroll & Jan tobber, 2006, The Indigo children, BIP, Jakarta
Wayne Dosick Ph.D & Ellen Kaufman Dosick, MSW, 2007, 17 emosi negatif anak indigo – terapi mental dan perilaku, BIP, Jakarta
http://www.kompas.com/read/xml/2008/09/01/17354487/anak.indigo.agen.perubahanhttp://www.indigochild.com/wikipedia.html
http://www.indigochild.com/News-NYT.html

0 comments:

Posting Komentar