AL QUR'AN

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

NURSING

Kemampuan seorang perawat dalam pemberian terapi pengobatan pada pasien ternyata tak kalah dengan dokter. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi keterbatasan tenaga dokter.

BISNIS KAOS

Kami melayani pemesanan kaos couple, kelas, angkatan, ataupun komunitas. , Harga cuman 60 ribu/Kaos, Pemesanan bisa sms 085721265252 FB : http://www.facebook.com/pages/Bisnis-Kaos/318312428215504 e-mail : the_slettinkdoll@yahoo.co.id.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

29 Feb 2012

Kandungan Air Zam-Zam

Persoalannya di sini, mengapa Rasulullah minum air zam-zam dalam keadaan berdiri. Menurut kajian pakar, air zam-zam mengandungi fluorida yang memiliki daya efektif membunuh kuman serta ia mengandungi kalsium dan garam magnesium yang tinggi berbanding air biasa, dari segi saintifik air zam-zam bersifat alkali, jadi air zam-zam boleh meneutralkan asid hidroklorik yang terhasil di dalam perut dan mengurangkan pedih ulu hati. Jadi inilah sebab Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam  minum air zam-zam berdiri supaya air tersebut cepat dapat menetralkan asid yang terhasil dalam perut.

Dijelaskan sebagai berikut :
Dalam kitab yang sama di halaman 271-272, beliau mengatakan, “Sesungguhnya air zam-zam adalah air yang berkah“. Nabi mengatakan, “Air zam-zam adalah makanan yang mengenyangkan dan penyembuh penyakit.” (HR Muslim no 2473).
Dalam hadits yang lain Nabi mengatakan, “Air zam-zam itu sesuai dengan niat orang yang meminumnya.” (HR.Ahmad dan Ibnu Majah dalam Targhib wa Tarhib 2/168 al-Hafidz al-Mundziri mengatakan tentang hadits ini, diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shahih.)
Selain itu, air zam-zam juga mengandungi iodin, sulfat dan nitrat. Kandungan makronutrien yang tinggi khususnya magnesium, sodium dan potassium menyebabkan air zam-zam bersifat nutritif berbanding sumber lain, inilah yang membuatkan air zam-zam dapat menyegarkan para jemaah haji yang meminumnya dan memberi ketahanan anbodi kepada orang yang meminumnya. Di sini saya tunjukkan perbandingan unsur-unsur yang terdapat di dalam air zam-zam dengan air mineral:
PERBANDINGAN UNSUR KIMIA ZAM ZAM dengan AIR BIASA
Air Zam-zam (Mg/l)
Air Biasa
*Klorida (cl) 159,75*Sulfat (SO24) 140*Nitrat (NO3) –*Nitrit (NO2) 0,045*Bikarbonat (HCO3) 398,22*Flour (F) –*Besi (Fe) tak terdeteksi
*Mangan (Mn) 0,014
*Natrium (Na) 318,0
*Kalium (Ca) 182,2
*Zat Padat Terlarut (TDS) 858
*Magnesium (Mg) 6,86
*Zat Organik 2,79-
*Jumlah Mikro Organisme (TPK) 38 kolom/ml
*PH 7,3.
* Mineral : 30* Mineral : 27* Mineral : 15* Mineral : - * Mineral : 32
* Mineral : 0,7
* Mineral : 0
* Mineral : -
* Mineral : 20
* Mineral : 3
* Mineral : 170
* Mineral : 5
* Mineral : -
* Mineral : -
* Mineral : 7,2
Sebagian orang menganalisa bahwa kejadian Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, minum sambil berdiri adalah disaat berdesakannya insan pada waktu haji wada’,  namun sangat disayangkan pendapat tersebut tidak berdasarkan ilmu yang benar. Karena telah jelas hadits bahwa kejadian tersebut saat Rasulullah berada di dalam rumah seorang wanita anshar yang bernama Kabsyah. Yang mana peristiwa tersebut disaksikan langsung oleh Aisyah. Berdasarkan penjelasan berikut :

عن كبشة قالت : دخل علي رسول الله صلى الله عليه وسلم فشرب من في قربة معلقة قائما فقمت إلى فيها فقطعته

Dari Kabsyah ia berkata : Rasulullah masuk ke rumahku, kemudian Beliau minum dari mulut bejana (dari kulit) yang tergantung sambil berdiri. Lantas aku berdiri ke bejana tersebut dan memotong talinya” [HR. At-Tirmidzi no. 1892 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 2/335].

عن عائشة : ان النبي صلى الله عليه وسلم دخل على امرأة من الأنصار وفي البيت قربة معلقة فاختنثها وشرب وهو قائم

Dari ‘Aisyah : Bahwasannya Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam pernah masuk ke rumah seorang wanita Anshar yang di dalamnya ada bejana (kulit) yang tergantung. Beliau membelokkan mulut bejana itu dan meminumnya dalam keadaan berdiri” [HR. Ahmad 6/161; dihasankan oleh Al-Arna’uth dalam Takhriij ‘alal-Musnad 42/165-166].
Dialah Kabsyah binti Rafi’ bin Mu’awiyah bin ‘Ubaid bin al-Abjar al-Khudriyyah, istri dari Muadz yang juga disebut Kabsyah al Anshariyah yang terhitung masuk Islam bersamaan dengan seluruh bani Abdul Asyhal merupakan perempuan pertama yang berba’iah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam di Madinah. Di masa sakitnya, ia pernah memenuhi panggilan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam untuk sebuah tugas memutus sebuah perkara untuk bani Quraizhah. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam menilai putusan itu sangat adil, Beliau bersabda, ”Engkau telah memutuskan hukuman sesuai dengan hukum Allah dan hukum Rasul-Nya” Ini menjadi sandaran atau dalil bahwasanya boleh wanita duduk menjadi hakim disaat menentukan suatu putusan Hukum.
1. Mazhab Al-Hanafiyah
Menurut pandangan mazhab ini, makan dan minum sambil berdiri hukumnya adalahkarahah tanzih. Maksudnya dibenci atau tidak disukai.
Namun mazhab ini mengecualikannya dengan mengatakan bahwa dibolehkan minum air zamzam atau air bekas wudhu sambil berdiri.
Pendapat mazhab ini bisa kita lihat dalam Ibnu Abidin jilid 1 halaman 387.
2. Mazhab Al-Malikiyah
Dalam pandangan mazhab ini, hukum makan dan minum sambil berdiri dibolehkan, tidak ada larangan. Jadi siapa pun boleh untuk makan atau minum sambil berdiri.
Kalau kita teliti kitab-kitab seperti Al-Fawakih Ad-Dawani jilid 2 halaman 417 dan Al-Qawanin Al-Fiqhiyah halaman 288, maka kita akan dapat keterangan seperti itu.
3. Mazhab As-Syafi’iyah
Mazhab ini mengatakan bahwa minum sambil berdiri adalah khilaful aula (menyalahi keutamaan). Jadi bukan berarti haram hukumnya secara total.
Silahkan periksa kitab Asy-Syafi’iyah, semisal kitab Raudhatuttalibin jilid 7 halaman 340 dan kitab lainnya seperti Mughni Al-Muhtaj jilid 1 halaman 250.
4. Mazhab Al-Hanabilah
Dalam pandangan salah satu riwayat mazhab ini, dikatakan bahwa mazhab ini cenderung tidak mengatakan ada karahah (kebencian) untuk minum dan makan sambil berdiri.
Namun dalam riwayat yang lain malah disebutkan sebaliknya, yaitu mereka mengatakan justru ada karahah (kebencian).
Silahkan periksa Kitab Kasysyaf Al-Qinna’ jilid 5 halaman 177 dan juga kitab Al-Adab Asy-Syar’iyah jilid 3 halaman 175-176.

23 Feb 2012

Cara Mudah Kurangi Asupan Garam

KEBUTUHAN orang dewasa akan garam secara maksimal hanya 2.300 miligram atau satu sendok teh secara keseluruhan per hari. Sedangkan untuk usia 51 tahun ke atas atau memiliki penyakit seperti tekanan darah tinggi, ginjal, atau diabetes, maka dibatasi 1.500 miligram per hari.

Sodium  atau elemen natrium merupakan komponen utama yang harus dihindari dari garam. Karena dalam waktu panjang akan menyebabkan risiko seperti tekanan darah tinggi, gagal jantung, gagal ginjal kronis, dan diabetes.

Berikut tips utntuk mengurangi asupan garam, seperti yang dikutip dari situs Health.

1. Lebih banyak konsumsi makanan rumahan. Makanan yang dimasak dari awal secara alamiah lebih rendah garam.

2. Ganti makanan Anda ke jenis yang rendah garam. Pilihlah jenis makanan dengan label kandungan garam sebanyak 140 mg per saji.

3. Berkreasilah dengan membumbui makanan Anda dengan menggunakan rempah-rempah, herbal, lemon, bawang putih, jahe, cuka dan merica. Kurangi konsumsi saus instan, buatlah sendiri saus kreasi yang lebih menyehatkan.

4. Batasi konsumsi soft drink atau soda.

5. Hindari makanan kalengan atau makanan siap saji yang sudah diproses. Kebanyakan makanan jenis ini pasti terasa lebih asin karena kandungan garamnya lebih banyak. Hal ini dikarenakan garam juga dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.(*/OL-06)

from : http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/02/23/82867/Cara-Mudah-Kurangi-Asupan-Garam/11

22 Feb 2012

Fisiologi Cairan dan Elektrolit Tubuh

Fisiologi Cairan dan Elektrolit Tubuh

cairan tubuh terdiri dari 3 bagian, yaitu intrasel (CIS) dan ekstrasel (plasma darah, intertisial)
untuk memahami, cairan intrasel berada didalam sel dan ekstrasel berada didalam sel. Cairan ekstrasel (CES) dibagi dua yaitu cairan intravaskuler (berada dalam pembuluh darah) dan cairan intertisial berada diluar sel dan diluar pembuluh darah.

Distribusi Cairan Tubuh
Air merupakan komponen terbesar dari tubuh, sekitar 45- 75% total berat badan, nya merupakan cairan intrasel dan sisanya ekstrasel dengan ¼ nya tardapat pada intravaskuler dan ¾ sisanya merupakan intertisial. Lemak tubuh bebas air, sehingga yang kurus memiliki jumlah air lebih banyak dibanding yang gemuk.
Distribusi cairan tubuh adalah relatif tergantung pada ukuran tubuh itu sendiri.
  • dewasa 60%
  • anak-anak 6077%
  • infant 77%
  • embrio 97%
  • manula 4050 %
pada manula, prosentase total cairan tubuh berkurang dikarenakan sudah mengalami kehilangan jaringan tubuh.
  • intracellular volume = total body waterextracellular volume
  • interstitial fluid volume = extracellular fluid volumeplasma volume
  • total bloods volume = plasma volume / (1 - hematocrite)

Fungsi Cairan Tubuh
  • memberi bentuk pada tubuh
  • berperan dalam pengaturan suhu tubuh
  • berperan dalam berbagai fungsi pelumasan
  • sebagai bantalan
  • sebagai pelarut dan tranfortasi berbagai unsur nutrisi dan elektrolit
  • media untuk terjadinya berbagai reaksi kimia dalam tubuh
  • untuk performa kerja fisik
Regulasi Cairan Tubuh
Tubuh memiliki mekanisme pengaturan untuk mempertahankan komposisi cairan agar dalam kondisi yang setimbang atau tetap. Banyak organ yang terlibat dalam proses mekanisme ini.
Normal kebutuhan cairan adalah 35 cc/KgBB/hr. Namun bila dirata-ratakan, kebutuhan intake (masukan) air pada orang dewasa adalah dari ingesti liquid 1500 cc, daro makanan 700 cc, air dari oksidasi 200 cc sehingga totalnya 2400 cc/hari. Sedangkan untuk pengaturan keseimbangan cairan tubuh terdapat mekanisme pembuangan cairan tubuh yang melibatkan berbagai organ. Organ tersebut adalah melalui kulit 300-400 cc berupa keringat dan penguapan namun tergantung pada aktivitas dan suhu. Dari paru-paru300-400 cc berupa uap air dari ekspirasi. Dari GIT sekitar 200 cc/ hari dan akan meningkat pada kasus diare. Pengeluaran air yang terbanyak terjadi di ginjal, sekitar 1200-1500 cc/hr. Ketika defisit volume cairan ekstraseluler, maka akan terjadi beberapa mekanisme
  • diproduksi ADH (anti diuretic hormone) yang berfungsi untuk mereabsorpsi air
  • aldosteron diproduksi oleh corteks adrenal, berfungsi untuk mereabsorpsi Na yang . berefek pada peningkatan air di ekstraseluler
  • renin yang dilepaskan sel jukstaglomerural ginjal, berfungsi untuk vasokontriksi . . dan sekresi aldosteron.

Proses Perpindahan Cairan Tubuh
a. Difusi
Perpindahan partikel melewati membran permeabel dan sehingga kedua kompartemen larutan atau gas menjadi setimbang. Partikel listrik juga dapat berdifusi karena ion yang berbeda muatan dapat tarik menarik. Kecepatan difusi (perpindahan yang terus menerus dari molekul dalam suatu larutan atau gas) dipengaruhi oleh :
  • ukuran molekul ( molekul kecil lebih cepat berdifusi dari molekul besar)
  • konsentrasi molekul (molekul berpindah dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah)
  • temperatur larutan (temperatur tinggi meningkatkan kecepatan difusi)
b. Osmosis
Pelarut bergerak melewati membran menuju larutan yang berkonsentrasi lebih tinggi. Tekanan osmotik terbentuk ketika dua larutan berbeda yang dibatasi suatu membran permeabel yang selektif. Proses osmosis (perpindahan pelarut dari dari yang konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi), dipengaruhi oleh :
  • pergerakan air
  • semipermeabilitas membran.
c. Transfor Aktif
Merupakan proses pemindahan molekul atau ion yang memiliki gradien elektrokimia dari area berkonsentrasi rendah menuju konsentrasi yang lebih tinggi. Pada proses ini memerlukan molekul ATP untuk melintasi membran sel.
d. Tekanan Hidrostatik
Gaya dari tekanan zat cair untuk melawan tahanan dinding pembuluh darah. Tekanan hidrostatik berada diantara arteri dan vena (kapiler) sehingga larutan ber[indah dari kapiler ke intertisial. Tekanan hidrostatik ditentukan oleh :
  • kekuatan pompa jantung
  • kecepatan aliran darah
  • tekanan darah arteri
  • tekanan darah vena
e. filtrasi
Filtrasi dipengaruhi oleh adanya tekanan hidrostatik arteri dan kapiler yang lebih tinggi dari ruang intertisial. Perpindahan cairan melewati membran permeabel dari tempat yang tinggi tekanan hidrostatiknya ke tempat yang lebih rendah tekanan hidrostatiknya.
f. Tekanan Osmotik Koloid
Terbentuk oleh larutan koloid (protein atau substansi yang tidak bisa berdifusi) dalam plasma. Tekanan osmotik koloid menyebabkan perpindahan cairan antara intravaskuler dan intertisial melewati lapisan semipermeabel. Hal ini karena protein dalam intravaskuler 16x lebih besar dari cairan intertisial, cairan masuk ke capiler atau kompartemen pembuluh darah bila pompa jantung efektif.


Elektrolit Tubuh
elektrolit tubuh, bisa terlarut dalam air atau dalam larutan lain. Elektrolit memiliki fungsi fisiologis yang khusus didalam tubuh seperti misalnya dalam proses kerja neuromuskuler. Elektrolit bermuatan listrik positif (kation), biasanya berupa unsur logam, dan bermuatan negatif (anion), merupakan unsur non logam. Beberapa kation utama dalam tubuh adalah natrium (Na+), kalium/potasium (K+), kalsium (Ca²+), magnesium (Mg²+). Sedangkan anion utama dalam tubuh adalah klorida (Clˉ ), bikarbonat (HCO3ˉ), phospat (HPO4ˉ ).
Komposisi elektrolit tubuh

Jenis elektrolit
Intresel (mEq/L)
Ekstrasel (mEq/L)
Na
K
Ca
Mg
Cl
HCO3
phosphat (HPO4)
sulfat (SO4)

15-20
150-155
1-2
27-29
1-4
10-12
100-104
2
135-154
3,5-5
4,5-5,5
4,5-5,5
98-106
25-27
1,7-1,4
1
a. Natrium / Sodium
Fungsi dasar dari natrium adalah mengatur volume CES, meningkatkan permeabilitas membran, mengatur tekanan osmotik vaskuler, mengontrol distribusi cairan intraseluler dan ekstraseluler, berperan dalam hantaran inpuls sarap, memelihara iritabilitas neuromuskuler.
b. Kalium / Potasium
Fungsi dasar kalium adalah mengatur CIS, membantu transmisi inpuls sarap, berperan/membantu kontraksi otot skeletal dan otot polos, membantu reaksi enzimatik pada proses metabolisme karbohidrat dan restrukturisasi asam amino menjadi protein, menhaut keseimbangan asam-basa (bertukar tempat dengan ion hidrogen).
c. Calsium
Fungsi dasar dari kalsium adalah mendukung kekuatan dan penyusun tulang dan gigi, membentuk ketebalan dan kekuatan membran sel, membantu transmisi impuls sarap, menurunkan eksitabilitas neuromuskuler, bahan pentung pembekuan darah, membantu absorbsi dan penggunaan vit B12, mengaktifkan reaksi enzim dan sekresi hormon.
d. Magnesium
Fungsi dasar magnesium adalah mengaktifkan sistem enzim, sebagian besar bersama dengan metabolisme vit B dan penggunaan K, Ca dan protein. Membantu regulasi kadar serum kalsium, pospor dan kalsium. Membantu aktivitas neuromuskuler.

Keseimbangan Asam Basa
keseimbangan asam basa berkenaan dengan homeostasis konsentrasi ion hidrogen dalam cairan ekstrasel. Sedikit perubahan pada konsentrasi ion hidrogen akan menyebabkan perubahan berbagai reaksi kimia intrasel. Tanda pH digunakan untuk menunjukan konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh, normalnya sekitar 7,35 – 7,45. ion hidrogen (H+ ), adalah proton dan bermuatan positif. Keberadaan ion hidrogen dengan konsentrasi tertentu menyebabkan suatu larutan berada dalam keadaan asam, netral ataupun alkalin (basa). Peningkatan kadar H+ menyebabkan suasana menjadi asam. Bila H+ berkurang, larutan menjadi alkalis dan pH meningkat, larutan dalam kondisi basa. Asam pH < 7, netral pH = 7, basa pH > 7.
cairan tubuh memiliki pH 7,34 – 7,45. dikatakan asidosis apabila pH < 7,35 (konsentrasi ion hidrogen meningkat) dan dikatakan alkalosis bila pH > 7,45 (konsentrasi ion hidrogen menurun).

Pengaturan Keseimbangan Asam-Basa
Tubuh memiliki tiga sistem kontrol dalam pengaturan keseimbangan asam basa untuk mengatasi atau menghindari kondisi asam ataupun basa. Sistem tersebut adalah sistem buffer, respirasi dan ginjal.
a. sistem buffer
Semua cairan tubuh dilengkapi dengan acid-base buffer system (yaitu beberapa senyawa kimia yang bisa mengubah konsentrasi ion hidrogen ketika larutan dalam suasana asam atau basa). Sistem buffer bereaksi ketika ada perubahan konsentrasi ion hidrogen.
Ada beberapa senyawa kimia sistem buffer dalam cairan tubuh, bicarbonate-carbonic acid system (carbinate system) adalah sistem buffer yang utama. Carbonate system terdiri dari carbonic acid ( H2CO3 --- HCO3ˉ + H+) dan sodium bicarbonate (NaHCO3 --- HCO3ˉ + Na+). Pada cairan ektraseluler, pH dapat dikembalikan ke kondisi normal oleh sistem buffer ini karena asam karbonat adalah asam lemah dan bikarbonat adalah basa lemah.
Secara reaksi kimia dapat digambarkan sebagai berikut
CO2 + H2O ------- H2CO3 ------- HCO3ˉ + H+
Apabila terjadi peningkatan konsentrasi ion hidrogen di ekstraseluler, maka reaksi akan mengarah ke kiri, namun bila terjadi penurunan konsentrasi ion hidrogen, maka reaksi akan mengarah ke kanan.
b. Sistem Respirasi
Pengaturan keseimbangan asam-basa pada respirasi melalui pengontrolan kadar karbon dioksida (CO2). Dalam cairan ektraseluler laju metabolisme akan mempengaruhi jumlah karbon dioksida. CO2 secara kontinyu dibentuk dalam proses metabolisme intrasel yang berbeda. Mekanisme pengaturan respirasi akan berespon sesaat setelah terjadi perubahan level CO2. Ketika CO2 meningkat di cairan ekstrasel, maka napas akan cepat dan dalam sehingga CO2 dapat dikeluarkan.
c. Pengaturan Konsentrsi Ion Hidrogen Oleh Ginjal
ginjal mengatur pH pada cairan ekstrasel dengan mengeluarkan ion hidrogen atau ion bikarbonat (HCO3ˉ ) dari cairan tubuh. Bila konsentrasi bikarbonat lebih dari normal maka ginjal akan mengekskresikannya sehingga urin menjadi alkalin, bila ion hidrogen di ekskresikan maka urin menjadi asam. Pengaturan pH oleh ginjal tidak bisa cepat namun akan berlangsung beberapa jam atau hari untuk bisa mengembalikan asam-basa dalam keadaan seimbang.


Daftar Pustaka
DeLaune. Sue C., (2002), Fundamental of Nursing Standar &Practice, Louisiana USA, Delmar
Guyton, (2005), Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit, Jakarta, EGC