AL QUR'AN

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

NURSING

Kemampuan seorang perawat dalam pemberian terapi pengobatan pada pasien ternyata tak kalah dengan dokter. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi keterbatasan tenaga dokter.

BISNIS KAOS

Kami melayani pemesanan kaos couple, kelas, angkatan, ataupun komunitas. , Harga cuman 60 ribu/Kaos, Pemesanan bisa sms 085721265252 FB : http://www.facebook.com/pages/Bisnis-Kaos/318312428215504 e-mail : the_slettinkdoll@yahoo.co.id.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

21 Okt 2012

Hukum Vaksin

HUKUM VAKSIN

(disidangkan pada Jum’at, 5 Jumadats-Tsaniyah 1430 H / 11 Juni 2009)

Pertanyaan dari Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Majelis Kesehatan dan Lingkungan Hidup, tentang status hukum vaksin, khususnya untuk imunisasi polio yang dicurigai memanfaatkan enzim dari babi.

Jawaban:

1.    Dasar Pemikiran
a.    Virus polio adalah virus yang masuk ke tubuh manusia melalui mulut, yang jika tidak ditanggulangi akan menyebabkan cacat fisik (kaki pincang) atau kelumpuhan pada mereka yang menderitanya.
b.    Terdapat sejumlah anak balita yang menderita kelainan sistem kekebalan tubuh yang memerlukan vaksin khusus yang diberikan secara injeksi (IPV). Jika anak-anak yang menderita kelainan sistem kekebalan tubuh tersebut tidak diimunisasi, mereka akan menderita penyakit polio serta sangat dikhawatirkan pula mereka akan menjadi sumber penyebaran virus polio.
c.    Vaksin adalah sebuah senyawa antigen yang terbuat dari virus yang telah dimatikan atau dilemahkan Pada dasarnya vaksin berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan (imunitas) pada tubuh terhadap virus, yang biasanya dilakukan pada bayi, balita, dan ibu hamil. Adapun usaha memberikan vaksin ke dalam tubuh untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit/virus disebut vaksinasi. Di Indonesia praktik vaksinasi yang dilakukan terutama pada bayi dan balita adalah hepatitis B, BCG, polio, dan DPT.
d.    Banyak jenis vaksin yang bersumber dari bahan-bahan yang diharamkan, terutama enzim tripsin yang berasal dari pangkreas babi. Menurut keterangan Prof. Dr. H. Jurnalis Uddin, bahwa dalam proses pembuatan vaksin polio diperlukan bahan dari babi yang disebut enzim tripsin. Tanpa enzim tripsin tersebut tidak mungkin vaksin polio dapat dibuat. Enzim tripsin babi bukanlah bahan baku vaksin, namun hanya dipakai sebagai enzim katalisator pemisah sel.
e.    Tidak digunakannya enzim tripsin sapi atau domba, menurut PT. Biofarma perusahaan yang memproduksi vaksin di Indonesia, karena memerlukan waktu penelitian yang cukup lama dan dana yang besar. Belum ada satu pun perusahaan farmasi di dunia yang memakai enzim tripsin selain babi. Artinya tidak ada pilihan lain, sementara untuk membentengi anak-anak dari serangan virus polio merupakan satu keharusan. Jika tidak, akan terjadi malapetaka yang akan diderita seumur hidup.
2.    Dalil-dalil
Beberapa ayat al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad saw yang dapat dijadikan sandaran untuk  menghukumi masalah vaksin polio ini adalah sebagai berikut:
وَلاَ تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ [البقرة، 2: 195]
Artinya: “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, …” [QS. al-Baqarah (2): 195]
عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ. [رواه مسلم وأحمد والنسائي واللفظ لمسلم]
Artinya: “Diriwayatkan dari Jabir, dari Rasulullah saw, bahwasanya beliau bersabda: Setiap penyakit ada obatnya, maka penyakit telah dikenai obat, semoga sembuh dengan izin Allah.” [HR. Muslim, Ahmad dan an-Nasai]
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ. [رواه أبو داوود]
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat. dan menjadikan bagi setiap penyakit akan obatnya. Maka hendaklah kamu berobat, tetapi janganlah kamu berobat dengan sesuatu yang haram.” [HR. Abu Dawud]
3.    Analisis hukum
Mencermati dalil-dalil di atas, dapat diambil pengertian bahwa manusia harus senantiasa menjaga diri agar tidak terkena penyakit yang bisa merusak tubuhnya, dan sudah seharusnya berobat jika menderita sakit, sepanjang tidak berobat dengan sesuatu yang haram.
Dalam kasus polio, penyakit ini cukup berbahaya bagi manusia. Di sisi lain, vaksin yang merupakan sarana untuk menghindarkan diri dari penyakit yang berbahaya ini, mengandung unsur babi, - yang jelas haram dimakan dagingnya, - meskipun bukan merupakan bahan baku, melainkan sekedar alat (perantara) untuk memisah sel.
Dalam kajian hukum, menghindarkan diri dari penyakit polio merupakan hajah (kebutuhan), meskipun harus menggunakan vaksin yang memanfaatkan enzim tripsin dari babi. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyah yang berbunyi:
الحَاجَةُ تَنْزِلُ مَنْزِلَةَ الضَّرُورَةِ.
Artinya: “Kebutuhan itu menduduki tempat darurat.”
Demikian pula, babi adalah mafsadah, polio juga mafsadah. Menghadapi dua hal yang sama-sama mafsadah ini, harus dipertimbangkan mana yang lebih besar madlaratnya dengan memilih yang lebih ringan madlaratnya. Oleh karena itu, dalam rangka membentengi penyakit polio dibolehkan menggunakan vaksin tersebut. Hal ini sesuai dengan kaidah:

إِذَا تَعَارَضَ مَفْسَدَتَانِ رُعِيَ أَعْظَمُهُمَا ضَرَرًا بِارْتِكَابِ أَخَفِّهِمَا.

Artinya: “Apabila bertentangan dua mafsadah, maka perhatikan mana yang lebih besar madlaratnya dengan dikerjakan yang lebih ringan mafsadahnya.”
Sebagai kesimpulan, dapatlah dimengerti bahwa vaksinasi polio yang memanfaatkan enzim tripsin dari babi hukumnya adalah mubah atau boleh, sepanjang belum ditemukan vaksin lain yang bebas dari enzim itu. Sehubungan dengan itu, kami menganjurkan kepada pihak-pihak yang berwenang dan berkompeten agar melakukan penelitian-penelitian terkait dengan penggunaan enzim dari binatang selain babi yang tidak diharamkan memakannya. Sehingga suatu saat nanti dapat ditemukan vaksin yang benar-benar bebas dari barang-barang yang hukum asalnya adalah haram.

Wallahu a’lam bish-shawab. *fz)

Teori Proses Penuaan

Teori proses penuaan
 




Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi pada kehidupan manusia, menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang di derita.
Menjadi tua merupakan proses alamiah yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu:
•    Anak
•    Dewasa
•    Tua
Tiga tahap ini berbeda baik secara biologis maupun psikologis, memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran misalnya kemunduran yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengarn mulai kurang, pengluhatan mulai memburuk, gerakan lambat, dan pigur tubuh yang tidak proporsional
Proses penuaan meupakan proses yang dialami setiap makhluk hidup. Hal ini dapat berlangsung secara fisiologis maupun patologis. Umur manusia telah ditentukan, namun banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Pertumbuhan manusia normal dapat digambarkan seperti gunung. Tahap pertama meningkat, mencapai puncak (saat manusia berumur 20-an), tiba tahap kedua menurun. Dengan sendirinya , jika proses penuaan dapat dihentikan saat manusia berada di puncak, kemudaannya akan bertambah.
Banyak teori yang menjelaskan mengenai proses penuaan antara lain :
1.    Teori biologi
Teori menjelaskan proses fisik penuaan,termasuk perubahan fungsi dan struktur organ , pengembangan, panjang usia dan kematian
a.    Teori genetic
Teori genetic merupakan teori yang menjelaskan bahwapenuaan merupakan suatu proses yang d alami dimana hal ini telah diwariskan secara turun menurun (genetic) dan tanpa disadari untuk mengubah sel dan struktur jaringan
•    Teori genetic clockkan
Teori ini merupakan teoru intrinsic yang menjelaskan bahwa di dalam tubuh terdapat jam biologis yang mengatur gen dan menentu proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa menua ini telah terprogram secara genetic untuk spesies tertentu.setiap spesies di dalam inti selnya memiliki suatu jam genetic atau jam biologis sendiri dan spesies mempunyai batas usia yang berbeda-beda yang telah diputar menurut replikasi tertentu.sehingga bila jenis ini berhenti berputar ia akan mati.
•    Teori mutasi somatic
Teori ini penuaan terjadi karena adanya mutasi somatic akibat pengaruh lingkungan yang buruk.contohnya :mutasi cell kelamin sehingga terjadi penuruna kemampuan fungsional cell.
b.    Teori nongenetic
•    Teori auto immune
Selama proses penuaan system imun juga akan mengalami kemunduran dalam pertahanan terhadap organisme asing yang masuk kedalam tubuh sehingga pada lansia akan sangat mudah mengalami ifeksi dan kanker.perubahan system imun ini diakibatkan perubahan pada jaringan limfoid sehungga tidak adanya keseimbangan dalam selT untuk memproduksi antibiotic dan kekebalan tubuh menurun.  Pada system imun akan terbentuk autoimun tubuh. perubahan yang terjadi merupakan pengalihan integritas system tubuh untuk melawan system imun itu sendiri
•    Teori radikal bebas (free radical theory)
Teori radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam tubuh karena adanya proes metabolisme atau proses pernafasan di dalam mitokondria. Radikal bebas dianggap sebagai penyebab penting terjadinya kerusakan fungsi sel. Radikal bebas yang terdapat dilingkungan seperti :
    Asap kendaraan bermotor
    Asap rokok
    Zat pengawet makanan
    Radiasi
    Sinar UV yang mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua.
2.    Teori menua akibat metabolisme
Menurut teori ini menurunnya proses metabolisme akan memperpanjang umur, karena terjadi penurunan jumlah kalori untuk proses metabolisme. Modifikasi cara hidup yang kurang bergerak menjadi lebih banyak bergerak mungkin juga dapat memperpanjang umur
3.    Teori rantai silang
Teori ini menjelaskan bahwa menua disebabkan oleh lemak,protein, karbohidrat  dan asam nukleat bereaksi dengan zat kimia dan radiasi, mengubah pungsi jaringan yang menyebabkan perubahan pada membrane plasma yang mengakibatkan terjadinya jaringan yang kaku,kurang elastis,dan hilangnya pungsi pada proses menua

4.    Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, ,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.


Faktor yang mempengaruhi penuaan

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi proses menua dari seorang individu,faktor biologi, faktor psikologi dan faktor lingkungan adalah faktor-faktor yang palingberpengaruh terhadap proses penuaan individu.
1.    Teori biologi
Dalam teori seluler, menyatakan bahwa kemampuan sel hanya dapatmembelah dalam jumlah tertentu dan kebanyakan sel-sel tubuh ³diprogram´ untuk membelah 50 kali. Pada beberapa sistem, seperti sistem saraf, sistem muskuloskeletaldan jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak dapat diganti jika seltersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh karena itu, sistem tersebut beresikomengalami proses penuaan dan mempunyai kemampuan yang sedikit atau tidak samasekali untuk tumbuh dan memperbaiki diri. Ternyata sepanjang kehidupan ini, selpada sistem ditubuh kita cenderung mangalami kerusakan dan akhirnya sel akan mati,dengan konsekuensi yang buruk karena sistem sel tidak dapat diganti.Dalam teori Genetic clock menyatakan bahwa Menurut teori ini menua telahdiprogram secara genetik untuk species-species tertentu. Tiap species mempunyaididalam nuclei (inti selnya) suatu jam genetik yang telah diputar menurut suatureplikasi tertentu. Jam ini akan menghitung mitosis dan menghentikan replikasi selbila tidak berputar, jadi menurut konsep ini bila jam kita berhenti kita akan meninggaldunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan lingkungan atau penyakit akhir yangkatastrofal.Teori atau kombinasi teori apapun untuk penuaan biologis dan hasil akhir penuaan, dalam pengertian biologis yang murni adalah benar. Terdapat perubahanyang progresif dalam kemampuan tubuh untuk merespons secara adaptif (homeostatis), untuk beradaptasi terhadap stres biologis. Macam-macam stres dapatmencakup dehidrasi, hipotermi, dan proses penyakit. (kronik dan akut).
2.    Teori psikologi
Menurut activity theory, ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlahkegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang suksesadalah mereka yang aktif dan ikut dalam banyak kegiatan social. Menurut Continuity theory menyatakan bahwa perubahan yang terjadi padaseseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya Sedangkan menurut teori pembebasan atau disengagement theory menyatakanbahwa semakin bertambahnya usia seseorang akan mulai mengurangi atau berusahamelepaskan diri dari kehidupasn social atau berusaha keluar dari pergaulan dilingkungan sekitar.Stres dalam kehidupan seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhiproses penuaan, seperti yang sudah dijabarkan oleh penulis di awal bahwa penuaanpada masing-masing orang berbeda-beda kecepatanya, dan stress psikologismenunjukan angka prevalensi yang tinggi terhadap proses penuaan

3.    Faktor lingkungan
Faktor lingkungan dalam proses penuaan merupakan faktor prediposisi darikedua faktor sebelumnya, yaitu faktor Biologis dan faktor Psokologis. Beberapafaktor lingkungan akan mempengaruhi kejiwaan seseorang dan juga akanmempengaruhi fisik seseorang yang berkaitan dengan faktor Biologis.
Radikal bebas di lingkungan seperti polusi, udara panas, akan mengakibatkanpenuaan. TIdak stabilnya radikal bebas ( kelompok atom ) mengakibatkan oksidasioksigen bahan-bahan organic missal
Karbihidrat dan Protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi.
Lingkungan yang kurang kondusif akan meningkatkan stress individusehingga akan mempercepat penuaan pada seseorang
Faktor-faktor diatas akan saling berkait satu sama lain dan saling mempengaruhi dalam proses penuaan pada seseorang individu, Faktor Biologi akan saling berpengaruhterhadap faktor Lingkungan, Faktor Biologi akan saling berpengaruh dengan Faktor Psikologi, dan Faktor Psikologi akan berpengaruh dengan dan Faktor Lingkungan.
1.    Faktor biologi - psikologi
Berbagai stress psikologis yang dialami seseorang akan berpengaruh dengankondisi fisik seseorang. Dalam menghadapi stress tubuh berusaha melakukanadaptasi dengan mengeluarkan berbagai macam hormone, substansi kimia dan reaksikimia untuk menghadapi stressor. Berbagai kompensasi dan adaptasi tubuh secaraberkelanjutan akan mengakibatkan tubuh  Kelelahan´ sehingga akan mempercepatpenurunan fungsi tubuh individu
2.    Faktor biologi – faktor lingkungan
Berbagai macam kondisi lingkungan yang menjadi tempat hidup seseorangakan mempengaruhi proses penuaan seseorang. Kondisi lingkungan akanmenyebabkan tubuh berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, semakin buruk kondisi lingkungan akan semakin keras pula tubuh berusaha beradaptasi denganlingkungan sekitar. Semakin besar tubuh beradaptasi akan mengakibatkan tubuhcepat mengalami kerusakan dan kemunduran fungsi.
3.    Faktor psikologi – faktor lingkungan
Kondisi lingkungan sebagai lingkungan tempat tinggal seseorang akanmempengaruhi tingkat stress individu. Misalnya seseorang yang hidup di kota besar yang sibuk, daya saing tinggi dan konsumtif biasanya akan memiliki tingkat stressyang tinggi. Tingkat stress psikologis yang tinggi ini akan berpengaruh terhadapkemampuan tubuh dalam beradaptasi dengan stressor sehingga proses kemunduranfungsi tubuh seseorang akan semakin cepat.Sangat terbalik dengan kondisi lingkungan yang tenang, kondusif, aman dannyaman pada lingkungan tempat tinggat seseorang. Lingkungan yang kondusif akanmenyebabkan tingkat stress rendah sehingga tubuh cenderung akan mengguunakanenerginya untuk mempertahankan fungsi optimalnya.