AL QUR'AN

"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat." (Al Qur'an, 6:155)

NURSING

Kemampuan seorang perawat dalam pemberian terapi pengobatan pada pasien ternyata tak kalah dengan dokter. Hal tersebut tentu sangat bermanfaat, terutama dalam kondisi keterbatasan tenaga dokter.

BISNIS KAOS

Kami melayani pemesanan kaos couple, kelas, angkatan, ataupun komunitas. , Harga cuman 60 ribu/Kaos, Pemesanan bisa sms 085721265252 FB : http://www.facebook.com/pages/Bisnis-Kaos/318312428215504 e-mail : the_slettinkdoll@yahoo.co.id.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

18 Mar 2012

Merenungkan Isi Al-Qur'an


Merenungkan makna al-Qur’an pada prinsipnya adalah dengan cara mentadabburi dan memikirkannya. Seorang yang bagus bacaannya adalah apabila hatinya telah melunak dengan kalam Rabbnya, konsentrasi dalam mendengarkan dan menghadirkan segenap hati terhadap makna-makna sifat dari Dzat yang berbicara kepadanya, memperhatikan kekuasaan Nya, meninggalkan ketergantungan terhadap pengetahuan dan akalnya, melepas segala rasa keberdayaan dan kekuatan diri, mengagungkan Dzat yang berfirman kepadanya, merasa hina dengan kemampuan pemahaman nya.

Sumber :  http://www.webhade.com

17 Mar 2012

Atasi Nyeri Haid dengan Makanan Ini

Normalnya, wanita akan kedatangan tamu sebulan sekali yang biasa disebut dengan menstruasi atau haid. Tak jarang haid sering diiringi rasa nyeri yang amat menyiksa dan mengganggu.

Sebagian besar wanita mengurangi rasa nyeri tersebut dengan mengonsumsi obat-obatan atau jamu. Jangan khawatir, ada cara alami untuk mengurangi rasa nyeri haid.

Karbohidrat kompleks

Sebelum dan selama menstruasi, muncul keinginan yang besar untuk mengonsumsi gula dan karbohidrat sederhana. Anda sebaiknya jeli dengan tipe karbohidrat yang dikonsumsi.

"Yang terbaik adalah dengan mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk menjaga energi agar tetap stabil. Ada beberapa makanan yang bisa dipilih, seperti oatmeal, kentang manis atau whole wheat pasta dan beras merah bisa diandalkan," ungkap Marissa Lippert, seorang ahli gizi.

Makanan tersebut tak hanya mengandung serat, namun juga menjadi sumber magnesium yang sangat dibutuhkan tubuh saat siklus menstruasi.

Kacang atau Biji-bijian

Pilih kacang-kacangan sebagai cemilan di kala haid. Makanan ini mengandung vitamin B6 yang bermanfaat untuk mengurangi gejala PMS. Kacang tak hanya baik untuk sistem pencernaan namun juga membantu menstabilkan kondisi emosi, karena biji-bijian kaya akan karbohidrat kompleks yang mampu meningkatkan serotin, zat kimia yang menimbulkan rasa senang dan relaksasi.

Susu atau yoghurt

Keduanya merupakan sumber kalsium. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi 1.200 mg kalsium per hari mengalami penurunan nyeri haid hingga 30 persen. "Jika ada satu nutrisi yang dibutuhkan wanita untuk mengalahkan rasa nyeri haid adalah kalsium," papar Karen Ansel, juru bicara Asosiasi Diet Amerika.


Sumber : http://id.she.yahoo.com/atasi-nyeri-haid-dengan-makanan-ini-080000531.html

16 Mar 2012

Mengurangi Konsumsi Nasi Putih itu Sehat

   Mulai untuk berpuasa makan nasi sepertinya baik untuk dicoba. Penelitian terbaru menunjukkan ada kemungkinan untuk mengembangkan risiko diabetes tipe 2 melalui makan nasi.

   Penelitian dilakukan dengan melihat kembali empat penelitian sebelumnya yang melibatkan sekitar 350.000 orang. Hasilnya, semakin banyak makan nasi putih, maka semakin tinggi kesempatan seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut.

   Temuan yang dimuat dalam British Medical Journal menganalisis seluruh partisipan melalui satu porsi nasi 18 gram dan faktor lain, seperti berat badan, tingkat olahraga dan diet. Selama masa penelitian (4-22 tahun), sekitar 13.200 orang mengembangkan diabetes.

   Orang Asia dianggap berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2. Hal ini disebabkan orang Asia cenderung memiliki asupan jauh lebih tinggi untuk mengonsumsi nasi dibandingkan orang Barat, rata-rata tiga hingga empat porsi dalam sehari.

   Para peneliti menjelaskan bahwa terdapat efek negatif terhadap kadar gula darah karena nasi putih mengandung indeks glikemik yang tinggi dibanding nasi merah. Selain itu, nasi putih juga memiliki nutrisi yang lebih sedikit, termasuk serat dan magnesium, yang dapat mencegah diabetes tipe 2.

   Indeks glikemik merupakan ukuran seberapa cepat glukosa dilepaskan kedalam aliran darah setelah makan. Makanan yang mengandung indeks glikemik rendah, seperti beras merah, membuat orang merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula lebih stabil.

Sumber : http://id.she.yahoo.com/mengurangi-konsumsi-nasi-putih-itu-sehat-053000491.html

STROKE

A. PENGERTIAN
stroke adalah adanya beberapa kelainan otak balik secara fungsional maupun structural yang disebabkan oleh keadaan patologis dari seluruh system pembuluh darah otak. patologis pembuluh darah bias karena adanya robekan atau penyumbatam sebagian/seluruh lumen.

B. Penyebab Stroke

  •  Hipertensi/darah tinggi
  •  Diabetes melitus
  •  Obesitas/kegemukan
  •  Pola aktivitas yang kurang baik
  •  Perokok atau peminum alkohol 
  •  Hiperkolesterol
  •  Trauma kepala
kelanjutan dari materi ini bisa anda dapatkan melalui media leaflet yang telah saya buat, untuk mendownloadnya anda bisa KLIK DISINI ...

Untuk Melihat Vidio tentang Stroke bisa dilihat dibawah ini :

15 Mar 2012

PERSONAL DATA

Gizi Seimbang Bagi Bayi

Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh  seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan pada anak.
Anak balita memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa. Tetapi mereka pun bisa menolak makanan yang disajikan tidak memenuhi selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi kegemaran si anak.
Intake gizi yang baik berperan penting didalam mencapai pertumbuhan badan yang optimal. Dan pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor yang paling terluhat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya memberikan makan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut mengandung gizi-gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
A. PRINSIP GIZI SEIMBANG BAGI BAYI
Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI. Bayi harus mendapat makanan tambahan/ pendamping ASI. Banyaknya ASI yang dihasilkan ibu tergantung dari status gizi ibu, makanan tambahan sewaktu hamil/menyusui, stress mental dan sebagainya. Dianjurkan untuk memberi 100-110 Kkal energi tiap kgBB/ hari. Oleh karena itu, susu bayi mengandung kurang lebih 67 Kkal tiap 100 cc. Maka bayi diberikan 150-160 cc susu tiap kgBB. Tetapi tidak semua bayi memerlukan jumlah energi tersebut.

B. MACAM-MACAM MAKANAN BAYI
Makanan bayi beraneka ragam macamnya yaitu :
1. ASI ( Air Susu Ibu)
Makanan yang paling baik untuk bayi segera lahir adalah ASI. ASI mempunyai keunggulan baik ditinjau segi gizi, daya kekebalan tubuh, psikologi, ekonomi dan sebagainya.  
a. Manfaat ASI
1) Ibu
 Aspek kesehatan ibu : isapan bayi akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin akan membantu involusi uterus dan mencegah terjadi perdarahan post partum. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan post partum mengurangi prevalensi anemia zat besi. Selain itu, mengurangi angka kejadian karsinoma mammae.
 Aspek keluarga berencana : merupakan KB alami, sehingga dapat menjarangkan kehamilan. Menurut penelitian, rerata jarak kehamilan pada ibu yang menyusui adalah 24 bulan, sedangkan yang tidak 11 bulan.
 Aspek psikologis : ibu akan merasa bangga dan diperlukan oleh bayinya karena dapat menyusui.
2) Bayi
 Nutrien (zat gizi) yang sesuai untuk bayi : mengandung lemak, karbohidrat, protein, garam dan mineral serta vitamin.
 Mengandung zat protektif : terdapat zat protektif berupa laktobasilus bifidus,laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antistreptokokus, antibodi, imunitas seluler dan tidak menimbulkan alergi.
 Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan : sewaktu menyusui kulit bayi akan menempel pada kulit ibu, sehingga akan memberikan manfaat untuk tumbuh kembang bayi kelak. Interaksi tersebut akan menimbulkan rasa aman dan kasih sayang.
 Menyebabkan pertumbuhan yang baik : bayi yang mendapat ASI akan mengalami kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi obesitas.
 Mengurangi kejadian karies dentis : insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena menyusui dengan botol dan dot pada waktu tidur akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan sisa susu formula dan menyebabkan gigi menjadi asam sehingga merusak gigi.
 Mengurangi kejadian maloklusi : penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot. 
3) Keluarga
 Aspek ekonomi : ASI tidak perlu dibeli dan karena ASI bayi jarang sakit sehingga dapat mengurangi biaya berobat.
 Aspek psikologis : kelahiran jarang sehingga kebahagiaan keluarga bertambah dan mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
 Aspek kemudahan : menyusui sangat praktis sehingga dapat diberikan dimana saja dan kapan saja serta tidak merepotkan orang lain.
4) Negara
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
Adanya faktor protektif dan nutrien yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi baik serta angka kesakitan dan kematian menurun. Beberapa penelitian epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungi bayi dan anak dari penyakit infeksi, seperti diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan bagian bawah.
 Mengurangi subsidi untuk rumah sakit.
Dengan adanya rawat gabung maka akan memperpendek lama rawat inap ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta mengurangi biaya perawatan anak sakit.
 Mengurangi devisa untuk membeli susu formula.
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui, diperkirakan akan menghemat devisa sebesar Rp 8,6 milyar untuk membeli susu formula.
 Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
Anak yang dapat ASI dapat tumbuh kembang secara optimal, sehingga kualitas generasi penerus bangsa akan terjamin.
b. Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan pada stadium laktasi. Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
1) Kolustrum : ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
2) ASI transisi : ASI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari ke sepuluh.
3) ASI mature : ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai dengan seterusnya.

Tabel 1. Komposisi Kandungan ASI
Kandungan
Kolustrum
Transisi
ASI mature
Energi (kg kla)
57,0
63,0
65,0
Laktosa (gr/ 100 ml)
6,5
6,7
7,0
Lemak (gr/ 100 ml)
2,9
3,6
3,8
Protein (gr/ 100 ml)
1,195
0,965
1,324
Mineral (gr/ 100 ml)
0,3
0,3
0,2
Immunoglubin :
Ig A (mg/ 100ml)
Ig G (mg / 100 ml)
Ig M (mg/ 100 ml)
335,9
5,9
17,1
-
-
-
119,6
2,9
2,9
Lisosin (mg/ 100 ml)
14,2-16,4
-
24,3-27,5
Laktoferin
420-520
-
250-270
Sumber : Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989.
c. Kecukupan ASI
Untuk mengetahui kecukupan ASI dapat dilihat dari :
1) Berat badan waktu lahir telah tercapai sekurang-kurangnya akhir 2 minggu setelah lahir dan selama itu tidak terjadi penurunan berat badan lebih 10 %.
2) Kurve pertumbuhan berat badan memuaskan, yaitu menunjukkan berat badan pada triwulan ke 1: 150-250 gr setiap minggu, triwulan ke 2 : 500-600 gr setiap bulan, triwulan ke 3 : 350-450 gr setiap bulan, triwulan ke 4 :250-350 gr setiap bulan atau berat badan naik 2 kali lipat berat badan waktu lahir pada umur 4-5 bulan dan 3 kali lipat pada umur satu tahun.
3) Bayi lebih banyak ngompol, sampai 6 kali atau lebih dalam sehari.
4) Setiap kali menyusui, bayi menyusu dengan rakus, kemudian melemah dan tertidur.
5) Payudara ibu terasa lunak setelah menyusui.
2. MPASI ( Makanan Pendamping ASI)
Makanan pendamping ASI (MPASI) diberikan setelah bayi berumur 6 bulan.
Jenis MPASI diantaranya:
 Buah-buahan yang dihaluskan/ dalam bentuk sari buah. Misalnya pisang Ambon, pepaya , jeruk, tomat.
 Makanan lunak dan lembek. Misal bubur susu, nasi tim.
 Makanan bayi yang dikemas dalam kaleng/ karton/ sachet.
Tujuan pemberian makanan tambahan pendamping ASI adalah :
 Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
 Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
 Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
 Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian MPASI :
 Perhatikan kebersihan alat makan.
 Membuat makanan secukupnya.
 Berikan makanan dengan sebaik-baiknya.
 Buat variasi makanan.
 Ajak makan bersama anggota keluarga lain.
 Jangan memberi makanan dekat dengan waktu makan.
 Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama.
C. CARA PENGELOLAAN MAKANAN BAYI
Bayi setelah lahir sebaiknya diberikan ASI, namun seiring dengan tumbuh kembang diperlukan makanan pendamping ASI.
Tabel 2. Definisi Pemberian Makanan Bayi
Pemberian ASI Eksklusif
(Exclusive breastfeeding)
Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman lain termasuk air putih, kecuali obat, vitamin dan mineral dan ASI yang diperas.
Pemberian ASI Predominan
(Predominant breastfeeding)
Selain mendapat ASI, bayi juga diberi sedikit air minum, atau minuman cair lain, misal air teh.
Pemberian ASI Penuh
(Full breastfeeding)
Bayi mendapat salah satu ASI eksklusifatau ASI predominan.
Pemberian Susu Botol
(Bottle feeding)
Cara pemberian makan bayi dengan susu apa saja, termasuk juga ASI diperas dengan botol.
Pemberian ASI Parsial
(Artificial feeding)
Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu buatan/ formula atau sereal atau makanan lain.
Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) tepat waktu (Timely complementary feeding)
Memberikan bayi makanan lain disamping ASI ketika waktunya tepat yaitu mulai 6 bulan.
Tabel 3. Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi
Mulai menyusui
Dalam waktu 30-60 menit setelah melahirkan.
Menyusui eksklusif
Umur 0-6 bulan pertama.
Makanan pendamping ASI (MPASI)
Mulai diberikan pada umur antara 4-6 bulan (umur yang tepat bervariasi, atau bila menunjukkan kesiapan neurologis dan neuromuskuler).
Berikan MPASI
Pada semua bayi yang telah berumur lebih dari 6 bulan.
Teruskan pemberian ASI
Sampai anak berumur 2 tahun atau lebih.

Tabel 4. Jadwal Pemberian Makanan pada Bayi
Umur
Macam makanan
Pemberian selama 24 jam
1-2 minggu
3 mg s/d 3 bulan
3 bulan
4-5 bulan
6 bulan
7-12 bulan
ASI atau
Formula adaptasi
ASI atau
Formula adaptasi
ASI atau
Formula adaptasi
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Jus buah
ASI atau
Formula adaptasi
Bubur susu
Nasi tim
Jus buah
Sesuka bayi
6-7 kali 90 ml
Sesuka bayi
6 kali 100-150 ml
Sesuka bayi
5 kali 180 ml
1-2 kali 50-75 ml
Sesuka bayi
4 kali 180 ml
1 x 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
Sesuka bayi
3 kali 180-200 ml
2 x 40-50 g bubuk
1 kali 50-100 ml
Sesuka bayi
2 kali 200-250 ml
2x 40- 50 g bubuk
1 x 40-50 g bubuk
1-2 kali 50-100 ml
Sumber: Ilmu Gizi Klinis Pada Anak, 2000
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI
Hal-hal yang perlu diperhatikan supaya pengaturan makan untuk bayi dan anak dapat berhasil dengan baik adalah sebagai berikut :
1. Kerjasama ibu dan anak.
Dimulai pada saat kelahiran bayi dilanjutkan sampai dengan anak mampu makan sendiri. Makanan hendaknya menyenangkan bagi anak dan ibu. Ibu yang tegang, cemas, mudah marah merupakan suatu kecenderungan untuk menimbulkan kesulitan makan pada anak.
2. Memulai pemberian makan sedini mungkin.
Pemberian makan sedini mungkin mempunyai tujuan menunjang proses metabolisme yang normal, untuk pertumbuhan, menciptakan hubungan lekat ibu dan anak, mengurangi resiko terjadinya hipoglikemia, hiperkalemi, hiperbilirubinemia dan azotemia.
3. Mengatur sendiri.
Pada awal kehidupannya, seharusnya bayi sendiri yang mengatur keperluan akan makanan. Keuntungannya untuk mengatur dirinya sendiri akan kebutuhan zat gizi yang diperlukan.
4. Peran ayah dan anggota keluarga lain.
5. Menentukan jadwal pemberian makanan bayi.
6. Umur.
7. Berat badan.
8. Diagnosis dari penyakit dan stadium (keadaan).
9. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan.
10. Kebiasaan makan (kesukaan, ketidaksukaan dan acceptability dari jenis makanan dan toleransi daripada anak terhadap makanan yang diberikan).

E. PENGARUH STATUS GIZI SEIMBANG BAGI BAYI
Tumbuh kembang anak selain dipengaruhi oleh faktor keturunan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor lingkungan yang berpengaruh adalah masukan makanan (diet), sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan keadaan kesehatan. Pemberian makanan yang berkualitas dan kuantitasnya baik menunjang tumbuh kembang, sehingga bayi dapat tumbuh normal dan sehat/ terbebas dari penyakit.
Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak. Kecukupan makanan dan ASI dapat dipantau dengan menggunakan KMS. Daerah diatas garis merah dibentuk oleh pita warna kuning, hijau muda, hijau tua, hijau muda dan kuning. Setiap pita mempunyai nilai 5 % perubahan baku. Diatas kurve 100 % adalah status gizi lebih. Diatas 80 % sampai dengan batas 100 % adalah status gizi normal, yang digambarkan oleh pita warna hijau muda sampai hijau tua.
F. DAMPAK KELEBIHAN DAN KEKURANGAN GIZI PADA BAYI
Makanan yang ideal harus mengandung cukup energi dan zat esensial sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Pemberian makanan yang kelebihan akan energi mengakibatkan obesitas, sedang kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menimbulkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh. Misalnya hipervitaminosis A, hipervitaminosis D dan hiperkalemi.
Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadangan energi dalam tubuh sehingga terjadi marasmus (gizi kurang/ buruk). Kekurangan zat esensial mengakibatkan defisiensi zat gizi tersebut. Misalnya xeroftalmia (kekurangan vit.A), Rakhitis (kekurangan vit.D). 
 DAFTAR PUSTAKA


Pelatihan Manajemen Laktasi, RSCM, 1989.